Bareksa.com – Ramadan merupakan bulan penuh berkah, tak terkecuali bagi industri media, khususnya televisi. Perusahaan media umumnya mendulang tambahan pendapatan selama periode ini karena biasanya pemasangan iklan— terutama dari produsen makanan dan penyedia layanan telepon— cenderung meningkat.
Pada bulan puasa, kebiasaan masyarakat pun sedikit berubah bila dibandingkan dengan bulan biasa, dengan adanya makan sahur dan berbuka puasa. Dengan perilaku ini, perusahaan media televisi biasanya mendapatkan tambahan 2 - 3 jam siaran prime time pada jam sahur dan menjelang berbuka puasa.
Hal tersebut pun diamini oleh Direktur/Corporate Secretary PT Visi Asia Media Tbk (VIVA), Neil Tobing, yang menyebutkan pertambahan jumlah iklan selama Ramadan dibandingkan bulan biasanya.
“Pada Ramadan tahun ini, volume iklan yang masuk naik sekitar 10 persen dibandingkan pendapatan pada bulan biasanya. Meskipun demikian, perkiraan pendapatan belum bisa kita pastikan nilainya untuk tahun ini, karena bulan Ramadan sendiri belum selesai," ungkapnya ketika dihubungi Bareksa pada 15 Juni 2017.
Namun, jika menilik pendapatan tahun sebelumnya, Neil menjelaskan bahwa VIVA berhasil mengantongi peningkatan pendapatan selama Ramadan sebesar 30 persen dibandingkan bulan biasanya. Menurut Neil, secara keseluruhan biasanya pendapatan di semester I mewakili 40-45 persen pendapatan setahun. Akan tetapi pada tahun ini, karena Ramadan berada di semester I, pendapatan hingga Juni bisa mencapai 50-55 persen dari total pendapatan stasiun televisi.
Riset Ciptadana Sekuritas yang sudah dibagikan kepada nasabah juga menyebutkan bahwa momentum Idul Fitri dan libur semester sekolah seharusnya bisa mendorong belanja konsumen. Hal ini pun meningkatkan penjualan perusahaan konsumer, yang kemudian bisa diteruskan ke pengeluaran iklan yang lebih tinggi. Pada akhirnya, kondisi tersebut menjadi angin positif bagi emiten media.
Pendapatan iklan ini biasanya tidak terlepas dari pangsa penonton (audience share) yang dicapai dari stasiun televisi tersebut. Share ini pun terbagi menjadi dua, yakni share yang didapatkan dari stasiun televisi dan share secara program sendiri.
Untuk share berdasarkan stasiun televisi, ada tiga emiten yang saat ini bersaing ketat untuk mendapatkan share penonton tertinggi. Ketiga emiten itu adalah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Surya Citra Media (SCMA) dan PT PT Visi Media Tbk (VIVA).
MNCN saat ini memegang tiga stasiun televisi, yakni RCTI, Global TV dan MNC TV. Bila digabungkan, share ketiga stasiun Grup MNC itu mencapai 31 persen per April 2017. Sementara itu, SCMA memegang Indosiar dan SCTV dengan total share 28,3 persen. Adapun VIVA memegang dua stasiun, yakni ANTV dan TV One dengan total share 16,8 persen.
Tabel: Audience Share Harian di Prime Time (Skala 100%) Akhir April 2017
Sumber: Rating Program Televisi Indonesia
Riset Ciptadana memang menyebutkan kemungkinan peningkatan pendapatan dari momen Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri bagi para emiten televisi. Namun demikian, ada faktor lain yang bisa mengubah kondisi tersebut, termasuk politik dan pencabutan subsidi listrik.
"Kami lebih berhati-hati dalam memperkirakan seberapa besar siklus kuartal kedua tahun ini bisa mendorong pendapatan seperti pada tahun-tahun sebelumnya," tulis riset tersebut. (hm)