Bareksa.com – Di tengah masa penawaran sahamnya ke publik, perusahaan konstruksi PT Totalindo Eka Persada Tbk mulai menggarap proyek-proyek baru. Proyek ini berasal dari pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan rumah susun Nagrak Tower 1-5 Jakarta Utara dan rumah susun Penggilingan, Jakarta Timur.
Dalam dua proyek yang bernilai Rp761,62 miliar itu, Totalindo mulai membentuk tim kerja, mobilisasi alat berat, dan pekerjaan lapangan. “Proyek pembangunan rumah susun ini membuktikan komiten kami untuk lebih fokus mengerjakan proyek pemerintah, sekaligus mendukung program satu juta rumah yang telah dicanangkan pemerintah,” tulis Direktur Utama Totalindo Donald Sihombing dalam keterangannya, Minggu, 21 Mei 2017.
Totalindo sendiri mengklaim menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi swasta yang berhasil memenangi lelang proyek rumah susun Pemprov DKI. Sebelum terpilih, tercatat ada sekitar 60 kontraktor BUMN dan swasta yang berpartisipasi mengikuti proses pelelangan.
Untuk proyek di Nagrak dan Penggilingan, total rumah susun yang dibangun adalah 10 tower dengan unit sebanyak 2.295. Rinciannya, 1.275 unit untuk Nagrak 1-5, dan 1.020 unit untuk Penggilingan.
Perseroan juga memaparkan, kebutuhan hunian rumah susun di Provinsi DKI lebih dari 28.000 unit per tahun, dan tahun ini Pemprov DKI berencana untuk membangun 14.322 unit rusun. “Kami berkomitmen senantiasa berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah, utamanya dalam penyediaan rusun bagi masyarakat kelas menengah bawah,” imbuh Donald.
Donald menuturkan, proyek pembangunan rusun sebanyak itu dalam satu tahun tidak mudah, baik dalam hal anggaran, tim kerja, dan kelengkapan peralatan baik ringan maupun berat. Dia pun meyakini, Totalindo mampu bersaing dengan perusahaan konstruksi besar lainnya.
Dengan memenangi lelang dua proyek pembangunan rumah susun tersebut, sampai saat ini Totalindo telah mendapatkan empat proyek baru dengan nilai kontrak lebih dari Rp1,5 triliun. Artinya, perseroan telah mencapai lebih dari 50 persen target kontrak baru tahun ini yang diharapkan bisa mencapai Rp3 triliun.
Sebagai informasi, Totalindo telah menggelar due diligence meeting penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Perseroan merilis sebanyak 2,15 miliar saham baru atau sekitar 30,7 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham Totalindo ditawarkan ke publik dengan kisaran harga Rp300 hingga Rp490 per saham. Artinya, perseroan bakal meraup dana mulai dari Rp645 miliar hingga Rp1,025 triliun.
Untuk melancarkan rencana ini, Totalindo menggandeng Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, dan Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter). (hm)