MARKET BRIEF: SMGR Terbitkan Obligasi Rp3 T; Laba ASSA Naik 112%
Eks Bank Century mulai raup laba; GJTL refinancing global bond; Indonesia waspada serangan siber
Eks Bank Century mulai raup laba; GJTL refinancing global bond; Indonesia waspada serangan siber
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Emiten dengan kode saham SMGR ini akan menerbitkan obligasi Rp3 triliun. Obligasi yang merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan target dana Rp8 triliun ini akan ditawarkan mulai hari ini (Senin, 15 Mei 2017).
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan bantuan penjamin emisi PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Sekuritas, perusahaan semen ini akan menggunakan sebagian besar dana untuk pelunasan utang kredit sindikasi serta modal kerja yang terkait dengan operasional perusahaan.
Serangan Siber
Perusahaan keamanan asal Belanda Avast Software BV mencatat Indonesia sebagai salah satu negara yang menerima serangan virus berbentuk malware paling parah yang biasa disebut sebagai WannaCry atau WCry. Selain Indonesia, ada nama Inggris, Amerika Serikat, China, Rusia, Spanyol, dan Italia.
Secara total, Avast mencatat serangan tersebut terjadi di 99 negara. Mayoritas serangan malware tersebut berjenis ransomware. Ini adalah jenis virus malware yang berkembang paling pesat saat ini. Virus ini akan mengunci sistem komputer dan data perusahaan atau pribadi.
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
Emiten dengan kode saham ASSA ini mencatat kinerja gemilang. Pada kuartal I tahun ini, laba perseroan naik 112 persen atau menjadi Rp22,7 miliar dibandingkan angka pada periode sama tahun lalu. Salah satu pendorong laba perseroan adalah penurunan suku bunga sebesar 1 persen dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain, laba juga naik karena kontribusi bisnis lelang di tengah membaiknya kondisi pasar mobil bekas. Pada lini bisnis ini, perseroan bisa meraup untung Rp14 juta per unit, dari sebelumnya hanya Rp3 juta per unit.
PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC)
Kinerja Eks Bank Century yang pernah beralih nama menjadi Bank Mutiara ini mulai membaik di tangan J Trust. Lihat saja pada periode tiga bulan pertama tahun ini. Bank dengan kode saham BCIC ini meraup laba Rp42,22 miliar.
Catatan tersebut jauh lebih baik dari periode sama tahun lalu, saat masih menderita kerugian Rp34,07 miliar. Salah satu pendorong laba perseroan adalah pertumbuhan fee based income yang naik 24 persen menjadi Rp402 miliar.
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
Refinancing menjadi pilihan bagi produsen ban ini untuk surat utang bernilai US$500 juta yang akan jatuh tempo pada Februari 2018 mendatang. Salah satu opsi yang disiapkan adalah penerbitan global bond baru dengan nilai yang sama.
Selain itu, perseroan juga punya pilihan untuk mencari pinjaman bank bilateral ataupun pinjaman gabungan beberapa bank dan lembaga keuangan.
Kereta Api Cepat
Pembangunan kereta api cepat Jakarta – Bandung kian nyata. Kali ini termuat dalam penandatanganan komitmen pinjaman dari China Development Bank dengan nilai US$4,5 miliar antara Direktur Utama PT Kereta Cepat Indoesia China Hanggoro Budi Wiryawan, dan Direktur Utama CDB Hu Hualbang.
Bahkan, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping pun menyaksikan langsung penandatanganan itu. Pinjaman yang diterima itu setara dengan 75 persen dari kebutuhan pembiayaan proyek kereta cepat. Adapun total kebutuhan dana mencapai US$6 miliar.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.