Cadangan Devisa Capai $125 miliar per Mei 2017, Tertinggi Dalam 6 tahun Terakhir
Selain penerbitan samurai bond, Ada tiga faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan cadangan devisa
Selain penerbitan samurai bond, Ada tiga faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan cadangan devisa
Bareksa.com – Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2017 terus meningkat hingga mencapai US$ 124,95 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan juga menembus rekor tertinggi dalam enam tahun terakhir ini.
Dengan nilai cadangan devisa yang tinggi itu, pemerintah mampu untuk membiayai 8,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini berada jauh di atas standar kecukupan internasional yaitu harus memiliki kemampuan minimal pembayaran tiga bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut dapat mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Pasalnya capaian cadangan devisa saat ini sanggup memenuhi kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan surat berharga Bank Indonesia (SBBI) valuta asing yang akan jatuh tempo.
Grafik : Pertumbuhan Cadangan Devisa Indonesia (US$ Miliar)
Sumber : Bank Indonesia, diolah Bareksa
Sebelumnya, pemerintah Indonesia menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi yen Jepang (Samurai Bonds) sebesar 100 miliar yen atau sekitar Rp 12 triliun. SUN tersebut terdiri dari tiga seri, yaitu RIJPY06020, RIJPY0622, dan RIJPY0624.
Samurai Bonds seri RIJPY0620 bernilai 40 miliar yen dengan kupon 0,65 persen dengan tenor tiga tahun atau jatuh tempo pada 8 Juni 2020. Sementara, Samurai Bonds seri RIJPY0622 mempunyai nominal 50 miliar yen dengan kupon 0,89 persen dan bertenor lima tahun. Adapun, jatuh tempo seri ini pada 8 Juni 2022. Terakhir, Samurai Bonds seri RIJPY0624 senilai 10 miliar yen dengan kupon 1,04 persen dan tenor tujuh tahun. Jatuh tempo seri ini pada 8 Juni 2024.
Ketiga seri Samurai Bonds ini mendapatkan peringkat Baa3 dari Moody's, BBB- dari Fitch, dan BBB- dari R&I. Joint lead arrangers dalam transaksi ini, yaitu Mizuho Securities Co Ltd, Nomura Securities Co Ltd, serta SMBC Nikko Securities Inc.
Selain menerbitkan obligasi, hasil analisis Bareksa melihat faktor lain yang mampu menopang pertumbuhan cadangan devisa Indonesia antara lain perbaikan kinerja ekspor – impor, meningkatnya jumlah turis asing, dan nilai tukar rupiah yang terus membaik dan cenderung stabil.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.