Takut Menikah? Cek Dulu 6 Keuntungan Finansialnya
Pundi-pundi uang akan bertambah ketika semua jerih payah menjadi milik berdua dengan pasangan
Pundi-pundi uang akan bertambah ketika semua jerih payah menjadi milik berdua dengan pasangan
Artikel ini dipersembahkan oleh mitra produk investasi kami DuitPintar.com
Duitpintar.com - Kapan rencana menikah? Cukup sulit menjawab pertanyaan ini karena setiap orang pasti memiliki kesiapan masing-masing. Memang tidak ada patokan, akan tetapi pertanyaan itu biasanya ditujukan bagi mereka yang usianya sudah lewat dari 20-an.
Promo Terbaru di Bareksa
Mungkin pertanyaan ini hanya sekadar basa-basi saja, apalagi ketika sedang bertemu teman lama. Akan tetapi sulit rasanya mengelak ketika diajak untuk membahas soal menikah. Pasalnya, saat memasuki usia yang dianggap matang untuk menikah, sudah hal lumrah untuk berbagi pikulan beban hidup bersama seseorang.
Namun, di saat bersamaan, terkadang kita juga merasa takut untuk memasuki gerbang pernikahan. Bahkan tak jarang sebagian orang sering dibayangi rasa ragu untuk memutuskan hal ini.
Sejumlah alasan dari sisi pria yang takut dan ragu menikah adalah karena masalah finansial. Sebagian pria merasa belum memiliki penghasilan tetap atau pendapatannya masih sedikit. Padahal, menikah itu tidak perlu menunggu pekerjaan tetap. Sebab yang terpenting adalah kesiapan mentalnya baik secara lahir dan batin.
Sementara dari pihak wanita, perasaan bimbang datang karena menganggap menikah akan mengekang kebebasan. Belum lagi harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru setelah berstatus istri seseorang.
Wajar saja kalau ada rasa ragu terikat dalam pernikahan. Pernikahan itu tidak selalu indah seperti cerita dongeng. Ada manis dan pahit yang harus dihadapi ketika sudah memutuskan untuk mengarungi bahtera rumah tangga bersama pasangan.
Di lain pihak, menikah itu banyak membawa keberuntungan. Berikut akan diulas secara khusus mengenai keuntungan yang berkaitan dengan finansial setelah menikah.
1. Kantong tebal
Menikahlah dan pendapatan dengan sendirinya akan naik. Ini bukan sembarang bicara, karena sudah ada bukti penjelasan secara ilmiah. Berdasarkan riset ilmuwan dari Virginia Commonwealth University, terungkap pria yang menikah pendapatannya naik 22 persen dibanding saat melajang.
Studi ilmiah itu cukup masuk akal. Pasalnya kebenaran ini mudah saja dibuktikan. Misalnya dari tunjangan saja, biasanya pria yang sudah menikah pasti tunjangannya pasti akan berbeda dan lebih besar dibandingkan dengan lajang. Entah itu tunjangan pendidikan anak, asuransi, dan syukur-syukur ada tunjangan khusus istri.
2. Kemudahan pinjaman bank
Kemudahan ini datang bagi pasangan yang telah menikah dan ingin mengajukan kredit kepemilikan rumah (KPR). Biasanya bank akan lebih memilih memberikan pinjaman kepada pasangan suami istri dengan menunjukkan kartu keluarga (KK).
Bahkan lebih mudahnya lagi, hanya pasangan yang telah menikah saja yang bisa mengajukan KPR dengan joint income. Cara ini yang membuat cicilan KPR tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan.
3. Ringan membayar pajak
Pajak seorang lajang jelas berbeda dengan yang menikah. Seorang istri bisa terbebas dari keharusan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) karena keluarga ini menjadi satu kesatuan ekonomis. Selain itu, pajak juga akan berkurang jika memiliki tanggungan anak.
4. Joint income
Semua jerih payah adalah milik berdua. Itu esensi dari istilah joint income (pendapatan bersama) bila suami dan istri sama-sama bekerja. Joint income ini jelas menambah pundi-pundi uang di rekening ketika dua penghasilan digabungkan menjadi satu.
Lalu, joint income ini juga membawa rasa aman. Ketika ada masalah terhadap salah satu pendapatan, maka tidak perlu gelisah karena pasangan siap memberi dukungan finansial.
5. Pengeluaran terkendali
Cinta dan berbagi; itu adalah rumusan menikah. Rumusan itu berlaku pula dalam urusan uang, di mana beban pengeluaran bisa dikendalikan dan dipikul berdua. Misalnya saja berbagi pengeluaran untuk tagihan rutin, living cost, sampai kebutuhan konsumtif lainnya.
6. Belajar seni perencanaan keuangan
Menikah akan memaksa seseorang belajar seni mengatur keuangan. Itu sudah pasti, sebab bagaimana pun ketika sudah membuat status perkawinan di KTP, maka mau tak mau kita mesti berpikir jauh ke depan.
Kondisi keuangan yang patut direncanakan berkaitan dengan buah hati nanti, asuransi, uang untuk investasi, dan lain sebagainya. Pelan tapi pasti, kelihaian mengatur keuangan akan terasah.
***
Enam poin tersebut bisa jadi bukti kuat kalau menikah itu membawa keberkahan dan keberuntungan finansial. Ditambah lagi, menikah itu selalu membawa pintu rezeki yang tidak disangka-sangka. Jadi, siap lamar atau terima pinangan dari dia?
Baca artikel lainnya, silakan klik tautan berikut ini: DuitPintar.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.