BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Kuota Haji Indonesia Bertambah, Dorong Pendapatan Pariwisata Arab Saudi?

03 Maret 2017
Tags:
Kuota Haji Indonesia Bertambah, Dorong Pendapatan Pariwisata Arab Saudi?
Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (kiri) melambaikan tangan saat kunjungan kenegaraan, di beranda Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu 1 Maret 2017. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Pemerintah Arab Saudi menyetujui penambahan kuota haji Indonesia sebanyak 10.000 anggota jemaah menjadi 221.000 orang

Bareksa.com – Dalam pidatonya di Senayan hari ini 2 Maret 2017, Ketua DPR Setya Novanto mengucapkan terima kasih kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud atas pemulihan dan penambahan kuota haji bagi Indonesia pada musim haji 2017.

Sejak 2013, kuota haji Indonesia dan negara lain dipotong 20 persen karena renovasi Masjidil Haram. Namun, untuk tahun ini, kuota haji untuk Indonesia kembali normal, dari semula 168.800 anggota jemaah menjadi 211.000 anggota jemaah. Selain pengembalian kuota, Pemerintah Arab Saudi juga menyetujui penambahan kuota haji Indonesia sebanyak 10.000 anggota jemaah menjadi 221.000 orang.

Pendapatan Arab Saudi Mulai Bergantung Pada Pariwisata

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), per November 2016 jumlah wisatawan Indonesia yang pergi ke Arab Saudi menunjukkan angka jauh lebih besar, mayoritas dari jemaah haji dan umrah.

Jemaah haji dari Indonesia tercatat 168.000 orang, sekitar 13 persen dari total 1,33 juta jemaah haji di seluruh dunia. Sementara untuk jemaah umrah Indonesia pada tahun yang sama mencapai 700.000 orang. Ini merupakan 10 persen dari total jemaah umrah yang datang ke Arab Saudi. Total jemaah umrah Indonesia hanya kalah dari Mesir dengan 1,3 juta jemaah dan Pakistan 991.000 jemaah. Menurut Makkah Chamber of Commerce and Industry, rata-rata jemaah haji membelanjakan sekitar US$5.000 selama di Arab Saudi.

Umrah dan haji merupakan wisata religi yang penting bagi Saudi. Jumlah wisatawan religi ini mencapai 8,3 juta orang ditambah dengan total belanja mereka mencapai US$22,7 juta pada 2016. Dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 11,1 persen, diharapkan angkanya bisa meningkat menjadi US$44,3 juta per tahun.

Menurut Jeddah Chamber of Commerce and Industry, industri pariwisata Arab Saudi bernilai US$21,33 miliar, dan wisata religi menyumbang US$5,68 miliar pada 2015. Wisata religi pada 2015 berhasil menarik 19 juta pengunjung. Dengan potensi pertumbuhan 5,7 persen, sektor ini diharapkan mampu menciptakan 400.000 lapangan kerja pada 2020. Wisata religi diharapkan bisa memberikan kontribusi antara 5,4 persen hingga 5,7 persen dari total pendapatan domestik bruto (PDB) non-minyak Arab Saudi.

Grafik : Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap GDP (%)

Illustration

Sumber : World Travel & Tourism Council

Mengutip riset World Travel & Tourism Council (WTTC), kontribusi langsung pariwisata (travel and tourism) terhadap PDB di tahun 2014 sebesar SAR68,4 miliar atau US$18,24 miliar (2,4 persen terhadap PDB). Angka ini bertumbuh 6,2 persen menjadi SAR72,7 miliar di tahun 2015. Keadaan tersebut menggambarkan bergeraknya keadaan aktivitas ekonomi secara umum seperti hotel, agen travel, penerbangan, dan transportasi publik lainnya. Kontribusi langsung pariwisata terhadap PDB diperkirakan tumbuh 4,3 persen setiap tahunnya menjadi SAR110,8 miliar (2,8 persen terhadap PDB) di tahun 2025.?

Menurut profesor ekonomi haji Abdullah Al-Marzoouq dari Al-Qurah University Mekah, seperti dilansir dari IB Times, pada 2014 Arab Saudi mendapatkan US$18,6 miliar dari haji dan umrah. Sebanyak US$8,5 miliar berasal dari haji. Itu merupakan 10 persen dari pendapatan minyak Arab Saudi. Pada tahun yang sama, Arab Saudi mendapatkan US$213 miliar dari minyak. (Baca juga: RI Berharap Investasi Dari Raja Salman, Ini Kondisi Arab Saudi Yang Sebenarnya)

“Haji adalah peraih devisa terbesar setelah minyak bagi Arab Saudi,” kata Ziauddin Sardar, penulis buku Mecca: The Sacred City (2014). “Kami tahu bahwa minyak akan segera habis. Arab Saudi sedang menggantungkan pada haji untuk memberikan pendapatan. Ini adalah bisnis yang besar.”

Kunjungan Raja Salman ke Indonesia selain untuk mempererat silaturahim kedua negara juga bisa saja untuk memastikan bahwa bisnis yang besar itu tetap berjalan dengan baik. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua