Ekspor Tumbuh Kencang, Indonesia Surplus US$1,04 Miliar Januari 2017
Surplus Januari 2017 ini tertinggi sejak Desember 2013
Surplus Januari 2017 ini tertinggi sejak Desember 2013
Bareksa.com - Indonesia mencatat nilai surplus perdagangan yang lebih baik pada Januari 2017 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Hal ini seiring dengan lebih kencangnya pertumbuhan ekspor dibandingkan impor selama periode tersebut.
Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia Januari 2017 mencapai US$13,38 miliar, meningkat 27,71 persen dibandingkan angka pada Januari 2016. Seiring dengan peningkatan ini, neraca perdagangan Indonesia pun mencatat surplus US$1,40 miliar pada Januari 2017 dibandingkan surplus US$0,05 miliar pada periode sama 2016.
Angka surplus bulanan ini merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun, setelah pada Desember 2013 Indonesia mencatatkan surplus US$1,5 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik : Pertumbuhan Ekspor Indonesia (US$ Miliar)
Sumber : BPS
Peningkatan ekspor ini terutama ditopang oleh sektor non migas. Rinciannya, ekspor non migas mencapai US$12,11 miliar, atau naik 29,24 persen dari US$9,37 miliar pada Januari 2016. Adapun ekspor migas sebesar US$1,27 miliar, atau naik 14,77 persen dari Januari 2016.
Menurut sektor, ekspor non migas hasil industri pengolahan Januari 2017 naik 26,27 persen dibanding bulan yang sama tahun 2016, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 11,67 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 50,37 persen.
Tabel : Negara Tujuan Ekspor Impor Non Migas Terbesar (US$ Juta)
Sumber : BPS
Ekspor non migas Januari 2017 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$1,55 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,43 miliar dan India US$1,32 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,46 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,37 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$2,30 miliar (17,16 persen), diikuti Riau US$1,55 miliar (11,56 persen) dan Kalimantan Timur US$1,48 miliar (11,08 persen).
Sementara itu, nilai impor Indonesia sepanjang Januari 2017 sebesar US$11,99 miliar, naik 14,54 persen dari US$10,47 miliar pada Januari 2016 lalu. Naiknya impor Indonesia didorong oleh melonjaknya impor non-migas mencapai US$10,18 miliar, atau naik 10,12 persen dari US$9,25 miliar pada Januari 2016.
Grafik : Pertumbuhan Impor Indonesia (US$ Miliar)
Sumber : BPS
Berdasarkan penggunaan barang, impor bahan baku naik 20,92 persen secara tahunan, impor barang modal naik 6,04 persen, dan impor barang konsumsi turun 13,39 persen. Hal ini menunjukkan hal yang positif bagi ekonomi Indonesia karena barang konsumsi impor semakin sedikit dibandingkan barang baku yang bisa diolah kembali oleh industri dalam negeri. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.