Mengukur Kekuatan BTN Mengakuisisi Tiga Perusahaan

Bareksa • 10 Feb 2017

an image
Dirut BTN Maryono memberikan keterangan tentang kinerja BTN Semester I tahun 2014 di Jakarta, Senin (21/7) - (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

BTN akan mengakuisisi manajer investasi, asuransi jiwa, dan asuransi umum

Bareksa.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tak akan berhenti mewujudkan niatnya untuk memiliki anak usaha. Bahkan kali ini, bank spesialis kredit perumahan ini tengah mengincar tiga perusahaan.

Perusahaan-perusahaan incaran BTN antara lain manajer investasi, asuransi jiwa, dan asuransi umum. Meski begitu, Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, rencana pertumbuhan anorganik melalui akuisisi itu baru bisa terealisasi setelah pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Anorganik tetap kami proses. Efektifnya tergantung holdingisasi. Jika holding kelar tahun ini, kami juga langsung selesaikan akuisisi tahun ini,” ujar Maryono, Kamis, 9 Februari 2017.

Yang jelas, BTN sendiri sudah menetapkan perusahaan incaran akuisisi. Dari manajer investasi misalnya, BTN berharap bisa mengambilalih Danareksa Investment Management dari Danareksa.

Lalu ada perusahaan asuransi jiwa. Untuk yang satu ini, BTN menggandeng PT Jasindo dan masih dalam tahap finalisasi. “Sementara untuk asuransi umum, kami akan ambil dari Dana Pensiun BTN. Jadi, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mengambilalih Bringin Life,” imbuh Maryono.

Berdasarkan penelusuran Bareksa, keluarga BTN yang memiliki asuransi adalah Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) BTN.  YKP BTN memiliki 75,37 persen saham PT Asuransi Binagriya Upakara. Namun, di dalamnya juga terdapat Dapen BTN dengan kepemilikan 3,31 persen, PT Gamatama Sentra Sejahtera 13,69 persen, Dapen Jasindo 1,22 persen, dan Captain Sonny Paago 1,48 persen.

Kekuatan Modal

Mencaplok langsung tiga perusahaan, tentu saja membutuhkan dana tak sedikit. Bahkan, Maryono menyebut, perseroan masih menghitung-hitung kebutuhan dana untuk merealisasikan aksi korporasinya itu.

Namun, kita bisa lihat bagaimana kekuatan BTN dari sisi ekuitas. Per 31 Desember 2016, ekuitas BTN mencapai Rp18,97 triliun. Angka itu naik 36,87 persen dari posisi ekuitas di akhir 2015 Rp13,86 triliun.

Tidak hanya dari sisi ekuitas, modal inti BTN juga kuat dengan nilai Rp15,49 triliun per 30 September 2016 dengan rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) 16,5 persen dibandingkan setahun sebelumnya 13,67 persen.

Tabel: Posisi Ekuitas dan CAR BTN Periode 2011-2016

Sumber: Laporan Keuangan Perseroan

Ekuitas * unaudited per 31 Desember 2016; CAR * posisi 30 September 2016