Bareksa.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) akan membagikan dividen sebesar Rp652 miliar, seperti yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2016 pada 31 Januari 2017. Angka dividen ini merupakan 63 persen dari laba bersih yang diraih perseroan sepanjang 2016, yakni sebanyak Rp1,028 triliun.
Jika dibandingkan dengan jumlah saham beredar, maka Bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini akan membagi dividen sebesar Rp43,64 per lembar saham. Nilai itu setara 7,1 persen dari harga saham pada penutupan perdagangan hari ini (Selasa, 31 Januari 2017) Rp615 per saham.
Grafik : Pertumbuhan laba bersih (Rp miliar) dan dividen per saham (Rp) BJTM
Sumber : Bareksa.com
Sejak tahun 2014, nilai dividen per saham yang diterima investor BJTM terus mengalami peningkatan. Meski laba bersih sempat terseok di tahun 2015, hal tersebut tidak membuat dividen BJTM yang dibagikan kepada para pemegang saham berkurang. Pada tahun 2015, dividen per saham yang diterima investor BJTM sebesar Rp43, naik dibandingkan Rp41,86 pada tahun sebelumnya.
Di tahun 2016, BJTM mampu mencetak laba bersih hingga Rp1 triliun sehingga membuat dividen meningkat secara nilai nominal menjadi Rp43,64 per saham.
Grafik : Pertumbuhan Dividend Payout Ratio (DPR) & Retained Earning (RR) BJTM
Sumber : Bareksa.com
Seiring dengan berfluktuasinya laba bersih perseroan, rasio dividen yang dibayarkan juga berubah. Hal ini terlihat dari Dividen Payout Ratio (DPR), yakni rasio total dividen terhadap laba bersih yang dibagikan kepada investor. Sepanjang 3 tahun terakhir, DPR perseroan cenderung menurun.
Untuk laporan keuangan tahun 2016, BJTM akan membagikan 63,4 persen laba bersihnya. Dan sisanya sebesar 36,6 persen atau Rp376 miliar akan disimpan perseroan untuk kemudian disebut laba ditahan (Retained Earning). DPR perseroan untuk 2016 ini menurun dibandingkan 66,4 persen pada 2014 dan 72,8 persen pada 2016. Hal tersebut mengindikasikan bahwa manajemen cenderung berfokus untuk kinerja perusahaan ke depan. Pasalnya, semakin besar laba ditahan atau cadangan umum, maka anggaran perusahaan untuk berekspansi di tahun mendatang semakin banyak.
Grafik : Pertumbuhan Harga Saham dan Dividend Yield
Sumber : Bareksa.com
Sementara itu dari kacamata investor, dividen yield adalah hal menjadi perhatian karena berpengaruh terhadap nilai yang diinvestasikan untuk membeli saham. Meski dividen terus meningkat secara nominal, bagaimana perbandingannya terhadap harga saham itu sendiri?
Seperti terlihat dalam grafik di atas, meningkatnya harga saham BJTM dari tahun ke tahun membuat dividen yield terus menurun seiring kenaikan harga saham tidak sebanding dengan meningkatnya dividen per share yang diterima investor. Perlu diketahui bahwa dividen yield merupakan rasio perbandingan besarnya dividen yang didapat terhadap harga saham itu sendiri. Meski menurun, dividen yield BJTM merupakan rasio yang cukup besar dan diminati setiap tahunnya oleh investor di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebagai informasi, pemegang saham mayoritas BJTM saat ini adalah Pemerintah Daerah Jawa Timur, yang terdiri dari Pemerintah Provinsi dengan kepemilikan 51,37 persen dan Pemerintah Kabupaten sebanyak 28,5 persen. Sisanya, 20,16 persen saham BJTM dipegang oleh publik. (hm)