Bareksa.com – Menatap tahun 2017, pemerintah merilis 4 obligasi pemerintah yang akan dijadikan acuan (benchmark) baru dalam kurun waktu satu tahun mendatang. Hal ini tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Nomor 47/PR/2016 tentang SUN Seri Benchmark Tahun 2017 yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Desember 2016. Keputusan tersebut resmi berlaku setelah 11 hari sejak tanggal penetapan ini.
Jika melihat pasar obligasi saat ini, yield acuan dari obligasi pemerintah saat ini lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini menunjukan adanya kenaikan harga pada obligasi tersebut.
Tabel : Perbandingan Benchmark SUN 2016 dan 2017
Sumber : Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) & Bareksa.com
Meskipun harga obligasi mulai kembali naik, tetapi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) justru akan menurunkan rating beberapa obligasi korporasi pada tahun depan lantaran penurunan kinerja dari perusahaan penerbit obligasi.
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan iklim ekonomi yang diprediksi masih belum kondusif menjadi latarbelakang penurunan kinerja tersebut. Namun Salyadi menegaskan, penurunan rating obligasi di tahun depan diperkirakan tidak terlalu drastis. Salyadi pun menjamin tidak akan ada gagal bayar tahun depan.
"Ini kan risiko penerbit obligasi akan sedikit naik, tapi bukan berarti akan banyak yang gagal bayar. Misalnya dari -AA jadi A+ nah itu kan masih bagus. Tapi tetep risikonya naik. Tapi bukan berarti akan gagal bayar," terangnya.