Nilai Transaksi Saham BJBR Rp1,17 Triliun, 3 Broker Ini Pemborong Terbesar

Bareksa • 20 Dec 2016

an image
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Menariknya seluruh pembelian yang dilakukan tiga broker tersebut merupakan aksi investor lokal

Bareksa.com-  Transaksi saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) masih sangat menarik untuk diamati. Setelah Bursa Efek Indonesia mengenakan status perdagangan tidak wajar (unusual market activity/UMA) terhadap saham BJBR, harga saham BJBR terpantau masih terus menanjak.

Hingga pukul 14.38 WIB hari ini 20 Desember 2016, harga saham BJBR meroket 8,5 persen menjadi Rp3.370 dari penutupan sebelumnya Rp3.040. Padahal, selama lima hari perdagangan hingga 19 Desember 2016, saham BJBR sudah naik 41 persen hingga terkena radar UMA oleh Bursa.

Grafik: Pergerakan Harga Saham BJBR Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Naiknya harga saham BJBR seiring dengan nilai transaksi jumbo yang terjadi hari ini. Menurut pantauan Bareksa, saham BJBR ditransaksikan hingga Rp1,17 triliun di pasar reguler. Angka tersebut merupakan nilai tertinggi transaksi perdagangan hari ini, setara 22,2 persen dari seluruh transaksi hari ini di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp5,4 triliun.

Tingginya nilai transaksi saham BJBR tidak terlepas dari aksi borong yang dilakukan tiga broker dengan jumlah pembelian masing-masing hampir mencapai 1 juta lot.

Danareksa Sekuritas (OD) menjadi pembeli terbesar saham BJBR. OD memborong 1 juta lot saham pada harga rata-rata Rp3.498,2 per saham senilai Rp352,7 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh OD setara 30 persen seluruh transaksi saham BJBR.

Sementara itu, pembeli terbesar berikutnya adalah Mandiri Sekuritas (CC) yang memborong 995.000 lot saham, pada harga rata-rata Rp3.494 per saham senilai Rp347,9 miliar. Nilai transaksi tersebut mencapai 29,8 persen dari total transaksi BJBR.

Adapun broker yang melakukan pembelian besar lainnya adalah BNI Securities (NI) yang membeli 934.000 lot saham, pada harga rata-rata Rp3,490,8 senilai Rp326 miliar atau 27,9 persen dari total transaksi BJBR.

Menariknya, seluruh transaksi pembelian yang dilakukan oleh OD, CC dan NI, merupakan aksi investor lokal. Di tengah aksi pembelian oleh investor lokal, investor asing justru masih terpantau melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp55 miliar. (Baca juga: Setelah Investor Asing Banyak Keluar, Harga Saham BJBR Kembali Meroket 23%) (hm)