BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Lawan Kemiskinan Jakarta Jadi Program Utama Agus-Sylviana, Kenapa?

Bareksa17 November 2016
Tags:
Lawan Kemiskinan Jakarta Jadi Program Utama Agus-Sylviana, Kenapa?
Pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) dan Sylviana Murni (kanan) meneriakkan yel-yel saat tiba di lokasi rapat pleno pengundian nomor urut Pilkada DKI Jakarta di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Angka kemiskinan DKI Jakarta di tahun ini kembali meningkat

Bareksa.com – Mengentaskan kemiskinan menjadi salah satu program utama pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Ternyata dalam data Bank Indonesia memang sejak Maret 2016, angka kemiskinan di DKI Jakarta kembali meningkat.

Jumlah penduduk miskin di Jakarta per Maret 2016 mencapai 394.300 orang, meningkat 5,2 persen dibanding periode September 2015. Meningkatnya angka kemiskinan terjadi seiring dengan perlambatan ekonomi yang menimpa DKI Jakarta di awal tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat DKI Jakarta. Terdapat sekitar 15.630 orang yang sebelumnya tergolong masyarakat tidak miskin pada September 2015 lalu, jatuh menjadi golongan miskin per Maret 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Hal ini disebabkan kemampuan konsumsi masyarakat yang mewakili 0,15 dari jumlah penduduk DKI Jakarta ini berada di bawah angka garis kemiskinan.

Grafik: Pergerakan Orang Miskin Jakarta 2013-2016

Illustration
Sumber: Bank Indonesia

Dalam catatan Pemprov DKI terdapat beberapa program pengentasan kemiskinan yang masih perlu diperhatikan, berikut penjabarannya;

Pembangunan Rusun

Pemprov DKI Jakarta sebelumnya merencanakan pembangun 50 ribu unit hunian rumah susun (rusun) di seluruh wilayah Ibukota. Namun menurut data Pemprov DKI per akhir Oktober 2015 baru tercatat 18 ribu unit rusun yang telah dibangun di 10 wilayah Jakarta.

Pengadaan Transportasi Publik

Kereta moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT) koridor utara-selatan fase I Lebak Bulus-Bundaran HI masih terkendala pembebasan lahan di sejumlah bidang. Akibatnya, pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkena penalti membayar ganti rugi karena pengerjaan proyek yang molor.

Dalam catatan Pemprov DKI Jakarta, hingga saat ini ada 132 peta bidang lahan di sepanjang Jalan Fatmawati Raya, tepatnya sisi timur dari lampu merah Fatmawati hingga Jalan Panglima Polim Raya Kelurahan Cipete, yang belum bisa dibebaskan tahun ini. Belum lagi 38 peta bidang lainnya yang tengah berproses hukum di pengadilan.

Selain itu saat ini, bus Transjakarta hanya mencapai 1.000 unit bus saja dan hingga akhir November baru akan bertambah 100 unit bus yang selesai dikerjakan. Padahal menurut PT Transjakarta, kebutuhan bus untuk bisa melayani seluruh koridor di Jakarta secara maksimal mencapai 2.500 bus. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua