Perusahaan Asuransi Asal Taiwan Resmi Kuasai Bank Mayapada

Bareksa • 21 Oct 2016

an image
Presdir PT. Bank ICBC Indonesia Shen Xiaoqi (kanan) berbincang bersama CEO Mayapada Group Datok Sri Tahir (kiri) dan Presdir Maspion Group Alim Markus di sela perayaan Tahun Baru China di Jakarta, Rabu (18/3) malam. PT. Bank ICBC Indonesia berkomitmen untuk menjadi jembatan finansial dan kebudayaan antara Indonesia dan Tiongkok. ANTARA FOTO/Audy

Total pengambilalihan 40% saham MAYA mencapai Rp3,77 triliun

Bareksa.com – JPMCB-Cathay Life Insurance Co Ltd kini menjadi pemegang saham terbesar di PT Bank Mayapada Tbk (MAYA), setelah transaksi pengambilalihan senilai Rp1,7 triliun. Perusahaan asuransi jiwa asal Taiwan itu kini resmi mengempit 40 persen saham MAYA.

Melalui transaksi yang berlangsung pada 18 Oktober 2016, Cathay Life mengambil alih 15,1 persen saham MAYA milik Brilliant Bazaar Pte.,Ltd atau setara dengan 649,97 juta saham.

Dengan harga pelepasan saham Rp2.685 per saham, maka total nilai transaksi itu mencapai Rp1,7 triliun. Jika menengok ke belakang, total pengeluaran Cathay Life untuk menguasai 40 persen saham MAYA mencapai Rp3,77 triliun.

Transaksi pertama Cathay Life membeli saham MAYA terjadi pada Juni 2015 lalu. Saat itu, Cathay Life membeli  24,9 persen saham yang terdiri dari 2,47 persen saham MAYA milik Brilliant Bazaar seharga Rp205,47 miliar dan 22,43 persen milik Summertime Ltd bernilai Rp1,86 triliun.

Tabel: Susunan kepemilikan saham MAYA 20 Oktober 2016

Sumber: Keterbukaan informasi BEI

Dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, Kamis, 20 Oktober 2016, Presiden Direktur Cathay Life Ming-Ho Hsiung menuturkan, Cathay Life bersama perusahaan induk dan afiliasinya bermaksud untuk mencari kesempatan pertumbuhan jangka panjang di pasar Indonesia melalui investasi dan membangun kontribusi pada perseroan.

Kinerja Bank Mayapada

Sejak Januari hingga 30 September 2016, Bank Mayapada merealisasikan penyaluran kredit Rp43,28 triliun. Angka ini naik 36,57 persen ketimbang Rp31,69 triliun pada periode sama tahun 2015.

Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 20,94 persen menjadi Rp46,9 triliun dari Rp38,78 triliun pada akhir September 2015. Total asetnya per September pun meningkat dari Rp43,96 triliun menjadi Rp53,79 triliun.

Bank dengan total ekuitas Rp5,24 triliun ini juga mencatat kenaikan laba menjadi Rp753,99 miliar selama sembilan bulan pertama 2016, dari Rp530,49 miliar. Catatan tersebut naik 42,13 persen secara year on year.

Peningkatan kinerja keuangan juga mendorong pertumbuhan harga saham MAYA. Dibuka pada level Rp1.950 pada 4 Januari 2016, kini harga saham MAYA telah mencapai Rp3.280 per saham. Artinya, saham MAYA sudah memberikan return 68,2 persen secara year to date. (hm)