Bareksa.com – Pada perdagangan hari ini, 7 Oktober 2016 indeks sektoral tambang masih menjuarai kenaikan dibandingkan sektor saham lainnya, seiring dengan meningkatnya harga komoditas minyak dan batu bara di pasar global dan sentimen dukungan pemerintah untuk sektor ini. Indeks sektoral tambang hari ini ditutup meningkat 1 persen sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,6 persen.
Tiga saham batu bara yang naik paling tinggi pada perdagangan hari ini adalah PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) yang meningkat 24,8 persen, PT Delta Dunia Makmur Tbk DOID naik 14,6 persen dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang melonjak 6 persen.
Grafik: Pergerakan Harga Saham Tambang 7 Oktober 2016
Sumber: Bareksa
Broker yang paling banyak memborong saham KKGI adalah Yuanta Capital (FS) sebanyak 11 ribu lot, pada harga rata-rata Rp1.360,7 per saham senilai Rp1,6 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh FS setara 38 persen total transaksi yang mencapai Rp4,2 miliar.
Sementara broker pembeli terbesar saham DOID dan HRUM adalah Daewoo Securities (YP). YP memborong saham DOID sebanyak 493 ribu lot saham, pada harga rata-rata Rp202,1 senilai Rp14,9 miliar. Selain itu, YP membeli saham HRUM sebanyak 131 ribu lot dengan nilai transaksi mencapai Rp19 miliar.
Selain tingginya transaksi beli naiknya harga saham batu bara juga masih terodorong harga batu bara dan rencana relaksasi aturan ekspor tambang oleh pemerintah.
Berdasarkan data Index Mundi, harga komoditas batu bara thermal FOB Newcastle di bulan Agustus telah mencapai US$72,19 per ton. Sementara itu, harga batu baca acuan (HBA) dalam negeri berdasarkan data ESDM telah meningkat menjadi US$69,07 per ton atau yang tertinggi sepanjang 2016 ini. (hm)
Grafik: Harga Batu Bara (FOB Newcastle)
Sumber: Indexmundi