JPFA, AISA, Go-Jek; Jejak KKR, Private Equity Besar Asal Amerika di Indonesia

Bareksa • 22 Jul 2016

an image
Sejumlah pengemudi Gojek yang tergabung dalam Serikat Driver Gojek Makassar berunjuk rasa di depan kantor Gojek Cabang Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/12) (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Sejak tahun 2013, KKR telah berinvestasi di Blok Lemang, JPFA, AISA dan Go-Jek

Bareksa.com – Belum lama ini sejumlah perusahaan Indonesia mendapat suntikan dana dari investor asing. Penyedia layanan transportasi berbasis online Go-Jek dikabarkan akan mendapat suntikan dana $400 juta, atau setara Rp5,24 triliun, sementara perusahaan agribisnis PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan induknya Japfa Ltd juga kebagian dana masing-masing Rp Rp701,7 miliar dan Rp376,39 miliar.  Ternyata, di balik kucuran dana tersebut, ada perusahaan investasi (private equity) besar asal Amerika Serikat, yaitu Kohler Kravis Roberts & Co LP (KKR).

Private equity yang didirikan tahun 1976 ini mulai melakukan ekspansi ke Indonesia sejak tahun 2013. Aksi pertamanya yaitu masuk sebagai investor di perusahaan konsumsi PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA). KKR membeli 9,5 persen saham AISA atau setara 277,970 juta lembar saham dengan penandatanganan kesepakatan pada tanggal 20 Juli 2013 dan efektif sebagai pemegang saham per Agustus 2013. Setahun kemudian, KKR menambah kepemilikan di AISA menjadi 26 persen dengan membeli 292 juta lembar saham melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) dengan harga pelaksanaan Rp2.250 per saham.

Grafik: Pergerakan Saham AISA Sejak KKR Menjadi Investor

Sumber: Bareksa.com

Di bidang minyak dan gas, KKR juga pernah menaruh modalnya dengan mengakuisisi Blok Lemang PSC dari Ramba Energy melalui Mandala Energy pada Oktober 2015 lalu. Nilai dana yang digelontorkan KKR untuk mengakuisisi 35 persen saham Blok Lemang mencapai $179,6 juta.

Pada tahun ini, perusahaan investasi global ini melalui KKR Jade Investment Pte Ltd melirik JPFA sebagai targetnya dengan mengeluarkan total dana Rp1,08 triliun untuk grup agribisnis yang berfokus pada usaha peternakan unggas. Kesepakatan ini diperkirakan akan selesai pada 4 Agustus mendatang. JPFA akan menerbitkan 750 juta saham baru (6,57 persen) kepada KKR seharga Rp935,6 per saham.    

Dikutip dari website KKR, Ming Lu, Co-Head KKR Asia Private Equity mengatakan bahwa Indonesia menyimpan peluang besar pada peternakan karena meningkatnya segmen menengah, urbanisasi dan kenaikan konsumsi protein. Jaka Prasetya Managing Director KKR Asia menyebutkan Indonesia memiliki peluang yang besar karena dukungan demografi, dan kenaikan PDB per kapita.  

Yang terakhir, meski belum dikonfirmasi oleh pihak Go-Jek, KKR dan Codan Warburg Pincus dikabarkan akan menyuntik perusahaan aplikasi ojek online ini sebesar $400 juta atau sekitar Rp5,2 triliun. Suntikan dana ini diyakini bisa meningkatkan nilai kapitalisasi mencapai $Rp1,2 miliar.

Di akhir 2015, dana investasi yang telah diinjeksi ke Go-Jek diperkirakan mencapai lebih dari $100 juta. Bahkan, sejumlah fund manager yang berada di lingkaran investor Go-Jek menyebut nilai investasi itu mencapai $150 juta atau sekitar Rp2 triliun. Dengan bertambahnya suntikan dana dari KKR, dana yang diinvestasikan ke Go-Jek akan bertambah hampir tiga kali lipat

Baca juga: Ojek Online Nyaris Dilarang, Investasi Triliunan Rp Hampir Melayang. Ini Datanya