CPRO Bangkit dari Rp50, Sudahkah Fundamentalnya Membaik?
Eksportir udang terbesar ini mencatatkan laba kuartal I 2016, membalikkan rugi di periode yang sama di tahun 2015.
Eksportir udang terbesar ini mencatatkan laba kuartal I 2016, membalikkan rugi di periode yang sama di tahun 2015.
Bareksa.com - Harga saham perusahaan pakan ikan dan udang PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) bangkit dari tidur panjangnya dalam dua hari perdaganganan terakhir setelah mentok di level Rp50 selama setahun. Pergerakan saham CPRO ini disinyalir berjalan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang sudah membukukan laba pada kuartal pertama tahun ini, membalikkan kondisi rugi pada periode yang sama di tahun 2015.
Saham CPRO pada Rabu 15 Juni 2016 naik 1,9 persen ke Rp54 dan sempat menyentuh level tertinggi intraday di Rp59. Peningkatan harga saham itu melanjutkan kebangkitan 6 persen pada Selasa 14 Juni, setelah saham CPRO mentok di harga paling bawah perdagangan pasar reguler sejak 10 Juni 2015.
Grafik: Pergerakan Harga Saham CPRO Intraday 14 Juni 2016
Sumber: Bareksa
Pergerakan harga saham ini terdorong oleh harapan dari membaiknya kinerja keuangan CPRO pada tahun ini, seperti tercermin di laporan keuangan kuartal I 2016 yang sudah membukukan laba Rp47 miliar, membalikkan rugi Rp209 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pada saat yang sama, pendapatan perseroan juga sedikit meningkat menjadi Rp2,33 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp2,27 triliun.
Grafik: Laba/Rugi CPRO
Sumber: Laporan Keuangan, Bareksa
"Kinerja perusahaan terangkat karena pendapatan dari segmen pakan yang naik banyak baik secara volume maupun secara nilai penjualan. Meskipun segmen penjualan udang turun karena harga yang melemah, segmen pakan masih bisa menopang kinerja perusahaan pada kuartal pertama," ujar Corporate Secretary CPRO Armand Ardika saat dihubungi Bareksa.
Armand menjelaskan lebih rinci tentang segmen pakan yang berkontribusi terhadap mayoritas penjualan perseroan pada kuartal pertama tahun ini. Nilainya mencapai Rp1,35 triliun, naik dibandingkan sebelumnya Rp1,18 triliun. Volumenya juga naik menjadi 150 ribu ton dari sebelumnya 134 ribu ton. Sementara itu, kontribusi produk udang turun nilainya menjadi Rp714 miliar dibandingkan sebelumnya Rp821 miliar.
"Ekonomi yang baik mendorong permintaan terhadap ikan dan udang bagus. Para penambak pun antusias untuk budidaya ikan dan udang," tambahnya.
Terkait dengan pencapaian laba pada kuartal pertama tahun ini, Armand menjelaskan memang ada kaitan dengan kurs rupiah yang menguat terhadap kinerja keuangan. Pada kuartal pertama tahun ini, rupiah menguat terhadap dolar sehingga nilai bunga utang dolar perseroan bisa lebih rendah dan mencatat laba selisih kurs.
Berdasarkan laporan keuangan Maret 2016, CPRO mencatat laba selisih kurs atas obligasi sebesar Rp101,98 miliar, lebih baik dibandingkan rugi selisih kurs Rp148,98 miliar pada periode sama tahun lalu. Per akhir Maret 2016, kurs rupiah sebesar 13.276 per dolar AS, menguat dibandingkan 13.795 per dolar AS pada akhir Desember 2015.
Berkaitan dengan kinerja yang membaik ini, perseroan juga masih dalam proses restrukturisasi utang berdenominasi dolar senilai US$325 juta. Obligasi itu akan dilunasi dengan cicilan setengah tahunan sebesar $16,25 juta mulai 30 Juni 2018 sampai 30 Juni 2020 dan sisa utang pokok sebesar $243,75 juta (ditambah bunga yang ditangguhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku) akan dilunasi pada 31 Desember 2020.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.