MARKET FLASH: Sritex Terbitkan Obligasi $420 Juta; MPPA Cetak Rugi Rp123 Miliar
Panin Bank terbitkan obligasi Rp2 triliun; Menkeu prediksi tax amnesty bawa dana Rp180 triliun
Panin Bank terbitkan obligasi Rp2 triliun; Menkeu prediksi tax amnesty bawa dana Rp180 triliun
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex
Sritex akan menerbitkan surat utang global berdenominasi dollar Amerika Serikat sebesar US$420 juta melalui anak usahanya Golden Legacy Pte Ltd. Dana tersebut untuk membeli kembali (buyback) seluruh surat utang perseroan yang jatuh tempo pada 2019 bernilai US$ 270 juta berkupon 9 persen per tahun.
Promo Terbaru di Bareksa
Obligasi yang terbit di Singapura itu akan dilakukan melalui penawaran tender kepada pemegang surat utang. Penerbit juga akan menyalurkan sisa dana hasil obligasi kepada Golden Mountain Textile and Trading Pte Ltd, melalui pemesanan saham tambahan dalam struktur modal Golden Mountain. Nantinya, Golden Mountain akan meminjamkan dana tersebut kepada SRIL untuk membayar pinjaman modal kerja dan mendanai kebutuhan umum perusahaan.
Repatriasi Dana Tax Amnesty
Pemerintah memperkirakan RUU Tax Amnesty dapat membawa masuk dana masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri (repatriasi) Rp180 triliun dengan rincian tarif yang baru digodok dengan DPR dan asumsi potensi dana di luar negeri Rp 3.000 triliun-Rp 4.000 triliun dan dalam negeri Rp 1.000 triliun. Angka tersebut berbeda dengan asumsi versi Bank Indonesia, tax amnesty hanya meraih Rp 53,4 triliun dari potensi dana Rp 3.147 triliun.
Menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, peserta yang mendaftar periode Juli-September 2016, akan mendapatkan tarif 2 persen di dalam negeri dan 4 persen deklarasi di luar negeri. Peserta tax amnesty yang mendaftar periode Oktober-Desember 2016, dikenai tarif 3 persen untuk yang mendeklarasikan aset di dalam negeri, dan 6 persen untuk aset yang di luar negeri.
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank
PNBN akan menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun, dalam penawaran umum berkelanjutan senilai Rp10 triliun. Dalam penerbitan taham pertama itu, juga akan dibarengi dengan obligasi subordinasi senilai Rp200 miliar. Obligasi ini ditawarkan berjangka waktu lima tahun dengan suku bunga tetap.
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aktiva lain milik perseroan. Obligasi mendapat peringkat id AA dari Pefindo dan obligasi subordinasi mendapat id A+. Penjamin pelaksana emisi adalah Danareksa Sekuritas, Evergreen Capital, Indopremier Securities, Mandiri Sekuritas dan Trimegah Securities.
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
MPPA pada kuartal I-2016 mencatatkan rugi bersih senilai Rp 123,07 miliar, membalikkan kinerja laba bersih Rp 81,58 miliar periode sama tahun lalu. Hal ini seiring dengan pendapatan pemilik gerai Hypermart ini yang turun 2,5 persen ke Rp 3,26 triliun dibandingkan dengan kuartal I-2015.
Selain itu, beban pokok naik 4 persen menjadi Rp 2,81 triliun. Kenaikannya memang terlihat tipis, tapi jika dilihat dari porsinya yang menjadi 87 persen dari 81 persen, hal ini cukup menekan performa MPPA. Laba kotor juga turun 23 persen menjadi Rp458 miliar.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.