Bareksa.com - Setelah kolaborasi antara PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan Go-Jek diumumkan, harga saham BIRD pada Selasa kemarin, 10 Mei 2016, ditutup melonjak 7,6 persen. Pada pembukaan perdagangan Rabu sampai dengan pukul 14.20 WIB, BIRD terus menanjak 5 persen ke level Rp4.750, sebelum ditutup di level Rp4.500.
Grafik: Pergerakan Saham BIRD
Sumber: Bareksa
Dalam laporan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dijelaskan bahwa kerja sama kedua perusahaan akan meliputi aspek teknologi, sistem pembayaran, dan promosi. Kerja sama akan berfokus pada peningkatan layanan transportasi melalui mobile solution. Kepada media, Head of Public Relation BIRD Teguh Wijayanto menjelaskan bahwa kerja sama ini termasuk pemesanan taksi Blue Bird melalui aplikasi Go-Jek.
Mengutip judul film: ada apa dengan cinta Go-Jek dan Blue Bird ini?
Maraknya aplikasi transportasi online telah menggerus laba bersih BIRD pada kuartal I 2016 hingga anjlok sebesar 38 persen menjadi Rp138 miliar. (Baca juga: Keperkasaan Blue Bird Hadapi Penyedia Jasa Transportasi Online Mulai Meredup?)
Di samping itu, melambatnya pertumbuhan armada mengindikasikan turunnya permintaan akan taksi. DI tahun 2015, Blue Bird memiliki total armada 33.427 taksi yang terdiri dari taksi reguler, taksi eksekutif, limusin, sewa mobil dan bus. Total armada taksi sendiri di tahun 2015 berjumlah 27.942 dengan 26.719 unit taksi reguler dan 1.223 taksi eksekutif. Namun, bila menilik pertumbuhan armada taksi di tahun 2015 yang cuma sebesar 4,1 persen, berarti ada perlambatan dibanding tahun sebelumnya yang 17 persen. Bahkan, tahun lalu armada taksi eksekutif BIRD malah bertumbuh negatif 5 persen.
Grafik: Perkembangan Armada BIRD
Sumber: Bareksa.com
Selain itu, berdasarkan survei yang diadakan PT Sucorinvest Central Gani pada bulan Februari 2016 di Jabodetabek, 51 persen responden menyatakan telah menggunakan Uber dan sebanyak 67 persen responden yang belum pernah menggunakan Uber menyatakan akan mencoba aplikasi tersebut. Ini artinya aplikasi transportasi online seperti Uber menjadi ancaman bagi BIRD.
Grafik: Survei Uber
Sumber: Sucorinvest, Bareksa
Aplikasi Go-Jek sendiri di sistem operasi Android telah diunduh lebih dari 255 ribu kali. Ini membawa potensi bagi BIRD untuk mendapat eksposur yang cukup besar terhadap para pengguna aplikasi Go-Jek. Armada Blue Bird bisa menjadi alternatif bagi pengguna Go-Jek saat misalnya tidak memungkinkan menggunakan ojek sepeda moter ketika sedang turun hujan. Selain itu, banyak juga pengguna Go-Jek yang sudah merupakan pengguna taksi dan saat ini sebatas menggunakan aplikasi Go-Jek hanya untuk memesan makanan atau mengantar paket.
Grafik: Survei Cara Responden Mendapatkan Taksi
Sumber: Sucorinvest, Bareksa
Kerja sama dengan Go-Jek juga merupakan jalan pintas bagi Blue Bird untuk segera mengadopsi arus teknologi digital. Blue Bird telah memiliki aplikasi transportasi sendiri bernama My Blue Bird. Namun, di Android aplikasi itu baru diunduh 8.743 kali--terpaut jauh dibandingkan Go-Jek.
Selain itu, survei Sucorinvest juga mengungkapkan bahwa 24 persen responden mengaku sudah menggunakan aplikasi smartphone untuk memesan dan mendapatkan taksi. (kd)