Masa Penundaan Utang Diperpanjang, Saham BUMI Lompat 32%, BRMS Ikut Naik 8%
Verifikasi tagihan beberapa kreditur belum selesai sehingga BUMI memilih penundaan 21 hari
Verifikasi tagihan beberapa kreditur belum selesai sehingga BUMI memilih penundaan 21 hari
Bareksa.com- Pergerakan harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) mengalami kenaikan harga saham yang sangat signifikan.
Hingga pukul 10.45 WIB Jumat 10 Juni 2016, harga saham BUMI telah lompat hingga 32 persen menjadi Rp66 per saham dari sebelumnya Rp50 per saham.Sementara harga saham BRMS mengalami kenaikan sebesar 8 persen menjadi Rp54 per saham dari sebelumnya Rp50.
Kenaikan ini terdorong sentimen masih belum selesainya verifikasi tagihan beberapa kreditur, sehingga BUMI memilih untuk memperpanjang masa penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) selama 21 hari. Hal itu tertulis dalam keterbukaan informasi di bursa Kamis, 9 Juni 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Perpanjangan ini juga sudah disetujui oleh para kreditur secara aklamasi dalam rapat 6 Juni 2016. Hal tersebut disebabkan adanya tagihan bond holder yang datang dari tiga pihak yang berbeda yakni individu pemegang bond holder itu sendiri, wali amanat (trustee), dan anak usaha BUMI (special purpose vehicle/SPV). Sehingga masih belum dapat dipastikan pihak mana yang akan diakui oleh pihak BUMI dan tim pengurus. (Baca juga: Utang Capai Rp96 Triliun, Ini Cara Penyelesaian Ala BUMI)
Sementara jika melihat dari transaksi perdagangan, kenaikan harga saham BUMI terdorong banyaknya aksi beli terhadap saham milik Grup Bakrie tersebut.
Daewoo Securities (YP) tercatat sebagai pembeli sekaligus penjual terbesar saham BUMI. YP membeli 1,4 juta lot saham, pada harga rata-rata Rp59,4 per saham senilai Rp8,4 miliar. Di saat yang sama, YP juga terpantau melakukan pelepasan saham sebanyak 1,8 juta lot saham pada harga rata-rata Rp60,6 per saham, senilai Rp10,7 miliar.
Tidak hanya YP, Indo Premier Securities (PD) juga melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham BUMI. PD membeli 902 ribu lot saham BUMI pada harga rata-rata Rp59,6 per saham, senilai Rp5,3 miliar. PD juga melakukan penjualan sebanyak 1,2 juta lot saham, pada harga rata-rata Rp59,5 per saham, senilai Rp7,2 miliar.
Grafik: Pergerakan Harga Saham BUMI Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
YP tercatat juga sebagai pembeli terbesar saham BRMS dengan memborong 1 juta lot saham pada harga rata-rata Rp52,1 per saham, senilai Rp5,4 miliar. Lalu YP berhasil melepas 674 ribu lot saham pada harga Rp52,4 per saham senilai Rp3,5 miliar.
Di urutan kedua broker terbesar transaksi saham BRMS adalah PD yang membeli 707 ribu lot, senilai Rp3,7 miliar. Di saat yang sama, broker ini juga melepas 364 ribu lot saham BRMS senilai Rp1,9 miliar.
Mandiri Securities (CC) adalah broker pembeli terbesar BRMS berikutnya, dengan nilai transaksi mencapai Rp2,7 miliar pada 515 ribu lot saham. CC telah berhasil menjual 1,3 juta lot saham BRMS pada harga rata-rata Rp51,4 per saham, senilai total Rp6,9 miliar.
Grafik: Pergerakan Harga Saham BRMS Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.