BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

MAP, Ace Hardware & Hypermart Terimbas Pengawasan Kartu Kredit, Kenapa?

Bareksa29 April 2016
Tags:
MAP, Ace Hardware & Hypermart Terimbas Pengawasan Kartu Kredit, Kenapa?
ilustrasi Sejumlah kartu kredit diperlihatkan warga di Jakarta, Senin (9/4). (Antara Foto/Ismar Patrizki)

Emiten ritel yang menyasar kalangan menengah ke atas, mengalami pengaruh negatif paling besar

Bareksa.com – Upaya pemerintah mewajibkan pelaporan transaksi kartu kredit tentunya akan berpengaruh terutama ke sektor ritel. Seberapa jauh impaknya, berikut hasil penelusuran Bareksa.

Peraturan Menteri Keuangan No.39/PMK.03/2016 tertanggal 22 Maret 2016 menuang kewajiban penerbit kartu kredit melaporkan transaksi nasabah mulai 31 Mei 2016. Pegawai pajak akan memantau perilaku belanja nasabah dari rincian transaksi itu.

Data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia menunjukan jumlah pengguna kartu kredit hingga akhir tahun 2015 mencapai 16,8 juta pengguna dengan transaksi mencapai Rp273 triliun. Jika ditarik sejak tahun 2009, rata-rata pertumbuhan pengguna kartu kredit mencapai 10 persen per tahun. Penggunaan kartu kredit di Indonesia meningkat seiring dengan jumlah kelas menengah di Indonesia, promosi yang gencar dari bank penerbit dan kemudahan cicilan.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Jumlah Pengguna dan Nilai Transaksi Kartu Kredit di Indonesia

Illustration

Sumber: Asosiasi Kartu Kredit Indonesia, Bareksa

Impak terhadap emiten ritel

Menurut laporan riset Kim Eng Securities yang disampaikan kepada nasabah, pemberlakukan ini akan membuat konsumen cenderung menahan belanja mereka. Impaknya tentu paling besar dirasakan bagi perusahaan ritel khususnya yang memiliki sasaran kalangan menengah ke atas.

Laporan riset Deutsche Verdana Indonesia yang sudah disampaikan kepada nasabah juga menyebut beberapa nasabah sudah meminta bank untuk menurunkan limit kartu kredit. Selain itu juga terdapat peningkatan jumlah aplikasi kartu kredit yang dibatalkan.

Melihat dari komposisi penjualan ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ace Hardware Tbk (ACES) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tercatat memiliki porsi penjualan dengan kartu kredit di atas 40 persen. Artinya impak negatif akan lebih dirasakan pada tiga emiten ini.

Berbeda dengan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang menyasar kalangan menengah ke bawah.

Grafik: Porsi Penjualan Emiten Ritel Menggunakan Kartu Kredit

Illustration
Sumber: Deutsche Verdana Indonesia, Bareksa

Menilik pergerakan harga saham dalam sebulan terakhir, saham MAPI terlihat paling tertekan dibanding MPPA dan ACES. Data Bareksa menunjukan saham MAPI ambrol 9,88 persen dalam sebulan, sementara MPPA hanya turun 4,64 persen. Saham ACES bahkan sudah mulai pulih dan memberikan kenaikan positif 6,98 persen.

Kinerja keuangan ACES yang lebih baik dari tahun lalu yang menahan harga saham dari terpaan sentimen negatif. Akhir tahun lalu, ACES masih melaporkan kenaikan laba bersih, meskipun hanya 6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Pada periode yang sama, laba bersih MAPI dan MPPA masing-masing ambrol 49,6 persen dan 67 persen. Tapi dari segi rasio Return on Equity (ROE), MPPA yang merupakan operator Hypermart masih mencatat angka 6,59 persen, sedangkan MAPI hanya mencapai 1,25 persen. Perolehan ini berbeda jauh dibanding ACES yang masih bisa meraih angka 22,39 persen. (np)

Grafik: Pergerakan Harga Saham ACES, MAPI dan MPPA

Illustration
Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua