MARKET FLASH: BBRI Turunkan Bunga Jadi 9,75%, WSKT Klarifikasi Tuduhan
Defisit transaksi berjalan diperkirakan 2,2%; SMGR jajaki pinjaman Rp7 triliun.
Defisit transaksi berjalan diperkirakan 2,2%; SMGR jajaki pinjaman Rp7 triliun.
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
WSKT mengklarifikasi tuduhan bahwa pemenang tender ulang proyek tol Batang - Semarang diatur sedemikian rupa hingga konsesi Waskita Toll Road dan JSMR menjadi pemenang. M. Choliq, Direktur Utama WSKT, mengatakan pemenang lelang tidak direkayasa karena tender ulang dilakukan secara internasional.
Promo Terbaru di Bareksa
Sebelumnya PT Marga Setia Puritama sebagai pemegang konsesi awal mendesak pemerintah untuk membatalkan lelang ulang konsesi tol Batang – Semarang sepanjang 75 km. Perusahaan ini mengaku telah mengeluarkan Rp700 miliar selama 10 tahun untuk jaminan pelaksanaan namun pemerintah tidak kunjung menyediakan lahan.
PT Semen Gresik Tbk (SMGR)
SMGR berencana menjajaki pinjaman perbankan Rp7 triliun untuk mendanai dua proyek pengembangan pabrik di 2016. Perseroan telah mengundang 15 lembaga keuangan dari dalam dan luar negeri untuk membicarakan komitmen pinjaman ini.
Pinjaman tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, sebesar Rp3 triliun dan di Pidie, Nanggroe Aceh Darrusalam sebesar Rp4 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
BBRI memutuskan untuk menurunkan suku bunga kredit UKM menjadi 9,75 persen per tahun dari rata-rata 12,5 persen. Hal ini dipicu komitmen perbankan menurunkan suku bunga, atuan capping bunga deposito dan reformulasi kebijakan suku bunga BI.
Perseroan yakin bahwa target pertumbuhan laba tahun ini sebesar 3-5 persen tidak akan terganggu. BBRI juga akan meningkatkan efisiensi dengan menurunkan overhead cost yang terdiri dari biaya sewa dan biaya operasional lain.
Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I 2016
Pada kuartal pertama 2016, Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit) sebesar 2,2 persen dari PDB meskipun terjadi surplus pada neraca perdagangan US$1,64 miliar. Juda Agung Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI mengungkapkan defisit transaksi berjalan masih pada koridor yang aman di bawah 3 persen seiring perbaikan kinerja ekspor tekstil dan mobil.
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowadjojo mengatakan bahwa neraca pembayaran Indonesia di kuartal pertama ini akan defisit terlihat dari besarnya transaksi modal finansial dibandingkan transaksi berjalan yang defisit. (kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.