Bareksa.com – Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengumumkan bahwa konsumsi semen pada Januari 2016 mencapai 5,1 juta ton atau naik 5,7 persen year-on-year dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 4,9 juta ton. Kenaikan konsumsi semen domestik ini dipicu oleh gencarnya pemerintah dalam menggenjot pembangunan infrastruktur.
Meskipun konsumsi semen Januari 2016 lebih rendah dibanding Desember 2015 sebesar 5,4 juta ton, hal ini dianggap lumrah karena tren siklus penyerapan anggaran pemerintah biasanya cukup tinggi pada kuartal terakhir.
Grafik: Penjualan Semen Domestik Bulanan
Sumber: Bloomberg, Asosiasis Semen Indonesia, Bareksa.com
Menurut Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso, konsumsi semen tahun ini diperkirakan akan mencapai 65 juta ton. Angka ini meningkat 8,3 persen dari 2015 yang hanya mencatatkan penjualan tahunan 60 juta ton.
Grafik: Penjualan Semen Domestik Tahunan
Sumber: Bloomberg, Asosiasis Semen Indonesia, Bareksa.com
Sementara itu, saham-saham semen hari ini (Kamis, 11 Februari 2016) mulai dilirik kembali seiring positifnya data penjualan semen. Hingga penutupan perdagangan sesi pertama, dua emiten semen terbesar, yaitu PT Indocement Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masing-masing telah naik 3,25 persen dan 2,09 persen. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik tipis 0,31 persen dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) flat.
Namun, secara year-to-date, dari keempat emiten semen, hanya SMBR yang membukukan kinerja positif 9,28 persen dipicu penjualan semen di daerah Sumatera yang meningkat signifikan sebesar 15 persen. Di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan yang menghantui industri semen, positifnya data konsumsi semen dapat menjadi sentimen positif bagi emiten.
Grafik: Pergerakan Imbal Hasil Emiten Semen Year-to-Date
Sumber: Bareksa.com