Pabrik Toyota Jepang Berhenti Produksi 1 Minggu, Berdampak ke Indonesia?
Penutupan pabrik akan dilakukan para tanggal 8 hingga 13 Februari 2016.
Penutupan pabrik akan dilakukan para tanggal 8 hingga 13 Februari 2016.
Bareksa.com - Pabrik raksasa otomotif dunia, Toyota Motor Corp. memastikan akan menyetop produksinya dalam seminggu karena ada ledakan di salah satu supplier Toyota. Penutupan pabrik akan dilakukan para 8 -13 Februari 2016.
Pada 2015, Toyota memproduksi hingga 3,2 juta kendaraan atau rata-rata 60 ribu kendaraan dalam satu minggu. "Toyota akan terus melakukan penyesuaian untuk meminimalisasi insiden ini terhadap produksi mobil Toyota," kata perusahaan dikutip CNN Money.
Toyota juga membuka opsi untuk mengambil alternatif bahan baku dari pemasok lain. Pabrik yang meledak merupakan milik Aichi Steel.
Aichi Steel punya hubungan yang sangat erat dengan Toyota. Ledakan yang terjadi pada 8 Januari lalu mengakibatkan pasokan baja dari mereka terhenti. Aichi berharap pabrik mereka akan mulai beroperasi kembali pada akhir Maret.
General Manager PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Teguh Trihono, kepada Bareksa.com, Selasa 2 Februari 2016 mengungkapkan insiden di Jepang tidak akan mengganggu produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
"Tidak akan berpengaruh ke Indonesia. Itu hanya pengaturan di Jepang saja," ujarnya.
Ia menjelaskan produksi mobil yang berhenti di Jepang hanyalah untuk konsumsi dalam Negeri Matahari Terbit, sedangkan produksi komponen untuk pasar luar negeri tidak terpengaruh.
"Memang ada beberapa komponen yang masih kami impor dari Jepang dan komponen tersebut belum bisa diproduksi di Indonesia," ujarnya.
"Namun, sejauh ini belum ada dampaknya ke Indonesia karena pemberhentian produksi hanya untuk pengaturan,' ujarnya.
Produksi Toyota di Indonesia mencatatkan nilai positif pada 2015. Ekspor kendaraan utuh Toyota menembus angka 176.700 unit atau meningkat 10 persen dibanding 2014.
Ekspor terbesar disumbang dari model Vios sebanyak 51.500 unit, Fortuner 42.000 unit, Kijang Innova 14.200 unit serta model lainnya yaitu Yaris, Avanza, Rush, Town Ace/Lite, Agya sebanyak 69.000 unit.
Sementara itu ekspor mesin utuh berbasis bensin sepanjang 2015 mencapai 44.000 unit, sedangkan mesin utuh berbahan bakar etanol sebesar 7.014 unit. Melengkapi kinerja ekspor Toyota, penjualan kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD) ke luar negeri mencapai 44.700 unit.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.