Bareksa.com - Ekonom Citigroup memperingatkan bahwa saat ini perekonomian global sudah berada di jurang resesi karena kurangnya stimulus dari bank sentral dan melambatnya perekonomian China.
Lembaga keuangan ini pun memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global 2016 menjadi 2,7% dari sebelumnya 2,8%. Citi juga memangkas outlook perekonomian Amerika, Inggris, Kanada, dan beberapa negara emerging seperti Rusia, Afrika Selatan, Brasil, dan Meksiko.
Rusia dan Afrika Selatan merupakan dua negara yang pemangkasan outlook pertumbuhan ekonominya terbesar. Ekonomi Rusia akan turun 0,5%, sedangkan ekonomi Afrika Selatan hanya akan bertumbuh 0,3%.
Citi memang masih mempertahankan outlook pertumbuhan ekonomi China pada 2016. Namun, untuk 2017, Citi mengurangi pertumbuhan ekonomi Negeri Tembok Besar itu sebesar 0,2% menjadi 6%.
"China telah mengalami perlambatan selama beberapa tahun terakhir dan akan terus melambat,” kata Willem Buiter, chief economist Citigroup seperti dilasir CNBC. “Data resmi pemerintahan China dilebih-lebihkan dari tingkat pertumbuhan sebenarnya."
Menurut dia, meskipun tidak terjadi resesi dalam skala besar, tapi ekonomi dunia dipastikan mengalami resesi. "Hal ini juga berarti tekanan terhadap komoditas akan berlanjut dan terjadi penurunan pemesanan ekspor yang terkait dengan rantai dagang China dan secara tidak langsung buruk bagi seluruh dunia."
“Ini berita buruk dan sebenarnya bisa dihindari dengan kebijakan yang tepat. Sayangya sejauh ini pemerintah China belum dapat mengambil kebijakan yang pas,” ujar Buiter.