Bisnis Antar Jemput Makanan di Singapura Memanas, Bagaimana Indonesia?
Di Indonesia, baru Go-jek lah yang menyasar sektor ini
Di Indonesia, baru Go-jek lah yang menyasar sektor ini
Bareksa.com - Di Indonesia mungkin bisnis mengantarkan makanan masih belum banyak dilirik. Padahal potensi pasar sektor ini semakin baik, dengan semakin menjamurkan restoran di Indonesia.
Di negara-negara Eropa dan Amerika, bisnis ini sangat menjanjikan. Di Indonesia baru satu perusahaan berbasis aplikasi yang memanfaatkan peluang ini, yakni Gojek.
Perusahaan ojek online ini masih menjadi pemain tunggal dalam hal pengiriman makanan. Adapun di Singapura, kompetisi di bidang delivery service ini malah sedang memanas.
Promo Terbaru di Bareksa
CNBC melansir, bisnis delivery makanan oleh pihak ketiga menjadi salah satu jalan keluar bagi industri makananan dan minuman. Alasannya mereka bisa mendapatkan pendapatan ekstra tanpa harus menambah jumlah meja di restoran mereka.
Di Singapura, layanan ride sharing Uber sudah mulai masuk ke industri yang sedang booming ini. Tahun ini, mereka secara resmi mengeluarkan UberEats di Amerika Selatan dan Paris.
Di Singapura, Foodpanda masih menjadi pemimpin di industri ini dalam tiga tahun terakhir tanpa ada kompetisi yang berarti. Mereka merepresentasikan diri mereka sebagai marketplace bagi para vendor mulai dari makanan cepat saji hingga fine dining.
Namun, saat ini pemain baru masuk ke bisnis ini dan menggoyang kekuasaan foodpanda. Mereka adalah Deliveroo.
Deliveroo bahkan memberikan catering gratis untuk kantor Facebook dan juga Linkedin. Perusahaan asal London ini lebih menyasar restoran Gourmet yang tidak disasar oleh Foodpanda.
"Orang di Singapura mau membayar lebih untuk mendapatkan servis premium. Jika restoran tersebut bagus tapi harganya sangat mahal mereka masih mau membelinya," katanya General manager Deliveroo Singapura, Tristan Torres.
Selain itu ada juga pemain baru di pasar Singapura yakni Hawker. Aplikasi yang baru merumur enam bulan ini fokus melayani makanan dari Malaysia, Indonesia, China dan India.
"Dari Oktober ke November, kami sudah melihat aset bertumbuh 173 pesen. Kami berharap ini bisa menaikkan revenue hingga 10 persen," kataa Co Founder Hawker, Jonathan Faynop.
Advisor Gojek, Rama Notowidigdo, kepada Bareksa.com, Rabu 23 Desember 2015 mengungkapkan pertumbuhan Gojek secara keseluruhan sangat luar biasa.
"Pertumbuhannya magnificent," katanya.
Walaupun demikian Rama enggan mengungkapkan berapa angka pertumbuhannya. Mengenai persentase pertumbuhan layanan Go-Food ia juga enggan berkomentar.
"Maaf itu data confidential, tidak bisa di-share," katanya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.