Bareksa.com - Perusahaan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) membangun perusahaan baru yang bergerak di bidang industri pembangkit listrik. Menyusul kabar tersebut, kemarin (Selasa,15 Desember 2015) harga saham UNTR meroket 10 persen ke level Rp15.450 per saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), UNTR pada 14 Desember 2015 telah membentuk perusahaan bernama PT Unitra Persada Energia (UPE) yang kegiatan usahanya meliputi kegiatan pembangkitan, penjualan, transminsi dan distribusi serta usaha-usaha lain yang terkait dengan ketenagalistrikan.

Pemegang saham UPE adalah perseroan bersama dengan salah satu anak perusahaan, yaitu PT Pamapersada Nusantara. Masing-masing secara telah melakukan penyetoran modal sebesar Rp259 juta dan Rp1 juta kepada UPE. Pembentukan perusahaan ketnagalistrikan ini ditujukan sebagai bentuk ekspansi dan diversifikasi seluruh kegiatan usaha perseroan.

Kemarin, 15 Desember 2015 harga saham UNTR menguat 10 persen ke level Rp15.450 dari sebelumnya Rp14.000 per saham. Sementara hari ini (Rabu, 16 Desember 2015) sampai dengan jam 10.50 WIB harga saham UNTR masih mempu menguat tipis sebesar 0,65 persen ke level Rp15.500 per saham.

Terkait dengan pergerakan harga, analis Macquarie dalam riset yang telah dilaporkan kepada nasabah menyebutkan bahwa harga saham UNTR berada pada posisi yang cukup murah. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan Macquarie, UNTR pada akhir 2015 diperkirakan akan diperdagangkan pada PER (price to earning ratio/rasio harga per pendapatan) 7,2 kali, di bawah rata-rata industri alat berat di kisaran 15 kali.

Grafik: PER ASII & UNTR

sumber: riset Macquarie

"UNTR saat ini diperdagangkan pada PER 7.2x, dan investor bebas untuk membeli UNTR di pasar pada kelipatan tersebut jika mereka ingin," Tulis Lyal Taylor, analis Macquarie dalam risetnya.

Selain itu, PER UNTR juga jauh di bawah induk usahanya, yakni PT Astra International Tbk (ASII) yang diperdagangkan pada PER 15,1 kali.