Laba BBNI, BBCA & BBRI Mengalahkan Estimasi MSCI, Berikut Rekomendasi Sekuritas
Selisih laba bersih riil dan estimasi BBCA paling tinggi namun hanya dua sekuritas yang merekomendasikan 'Beli'
Selisih laba bersih riil dan estimasi BBCA paling tinggi namun hanya dua sekuritas yang merekomendasikan 'Beli'
Bareksa.com – Dalam daftar perusahaan yang merupakan anggota Morgan Stanley Capital International (MSCI) Emerging Market dan MSCI Asia Pacific di luar Jepang, tiga emiten perbankan dari Indonesia, yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masuk dalam 30 perusahaan yang melebihi ekspektasi para analis atau disebut earning beats versi Morgan Stanley. (Baca juga : MARKET FLASH: BCA, BNI, BRI Masuk Earning Beats; Harga Gas 31 Wilayah Akan Turun)
Dengan kategori kapitalisasi pasar di atas US$ 2 miliar, laba bersih setelah pajak kuartal III-2015 ketiga emiten perbankan ini tercatat melebihi 10 persen dari perkiraan sebelumnya. BBCA memiliki selisih laba bersih riil dibandingkan dengan estimasi paling tinggi, yaitu sebesar 17,4 persen sedangkan BBNI 15,8 persen dan BBRI 12 persen.
Laba bersih BBCA senilai Rp 13,4 triliun pada kuartal III-2015 dipicu oleh murahnya biaya pendanaan. Sebagai bank besar, bunga deposito BCA lebih rendah sehingga membuat biaya pendanaan dapat ditekan. Sementara itu tumbuhnya laba bersih BBRI menjadi Rp 18,3 triliun juga dipicu kemampuan bank tertua di Indonesia ini dalam mencari dana murah yang meningkatkan pendapatan bunga. Laba BBNI mencapai Rp 6 triliun dikarenakan peningkatan provisi.
Promo Terbaru di Bareksa
Tidak semua analis lantas merekomendasikan 'Beli' untuk ketiga emiten perbankan ini meskipun laba bersihnya di atas ekspektasi. Hanya BBNI yang mendapat empat rekomendasi 'Beli' dari lima sekuritas yang dikumpulkan Bareksa. Hanya dua sekuritas yang merekomendasikan 'Beli' untuk BBCA.
Grafik : Laba Bersih Kuartal III 2015 dan Estimasi MSCI
Sumber : Laporan Keuangan BCA, BRI, dan BNI (diolah Bareksa)
Grafik : Rekomendasi BBCA, BBRI dan BBNI Berbagai Sekuritas
Sumber : Deutsche Bank, Mandiri Sek, Citi,Kim Eng, JP Morgan (diolah Bareksa)
Meskipun termasuk ke dalam daftar earnings beats, BBCA, BBRI dan BBNI juga sempat terkena pengurangan bobot di daftar MSCI Indonesia Index pada November lalu karena masuknya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). (Baca juga : Rebalancing MSCI Indonesia Index, Investor Asing Lepas Sementara Saham Perbankan)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.