Bareksa.com - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyatakan rencana PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) untuk mengakuisisi 51 persen saham perseroan dari Grup Rajawali Corpora belum ada kelanjutan. Padahal rencana akuisisi ini telah tercetus sejak 17 April 2015.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Keuangan Express Transindo Utama David Santoso dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). "Mengenai rencana akuisisi perseroan oleh Saratoga Investama, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan Golden Vallery Advisiors Inc, sampai saat ini perseroan masih belum mendapatkan informasi tanggal penyelesaian rencana akuisisi tersebut,” ujarnya.
Sekedar informasi, Saratoga dan Rajawali Corpora telah menandatangani perjanjian jual beli 1,094 miliar saham TAXI. Namun, nilai pengambilalihan belum diungkapkan karena proses akuisisi masih dalam proses.
Transfer kepemilikan saham akan dilakukan secara langsung oleh Saratoga dari Rajawali Corpora yang saat ini merupakan pemegang saham pengendali TAXI .
Saratoga merupakan private equity firm yang didirikan oleh taipan Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga S. Uno. Sementara itu, Rajawali merupakan konglomerasi yang dikendalikan oleh taipan Peter Sondakh.
Sejak muncul rencana akuisisi, harga saham TAXI telah mengalami penurunan drastis sekitar 68,4 persen. Harga saham TAXI mencapai Rp365 pada penutupan kemarin (Senin, 28 September 2015). Padahal sebelumnya mencapai Rp1.155 pada 17 April 2015.
Pergerakan Harga Saham TAXI Sejak 17 April - 28 September 2015
Sumber: Bareksa.com