Bareksa.com - Perusahaan sekuritas asing memangkas target harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), setelah dihantui pemberitaan mengenai pemotongan harga gas industri oleh pemerintah.

CIMB Securities Indonesia dalam laporan riset kepada nasabah 15 September 2015, menurunkan target harga PGAS menjadi Rp2.850 per saham, dari target sebelumnya Rp4.050 per saham.

Beberapa hal yang disorot CIMB dalam penurunan harga saham PGAS secara year-to-date di antaranya tekanan marjin laba karena penurunan harga gas oleh pemerintah, perubahan struktur regulasi, penurunan aset hulu, dan penurunan volume penjualan gas.

Macquarie Capital Securities Indonesia dalam laporan riset kepada nasabah 16 September 2015 menetapkan target harga saham PGAS sebesar Rp2.500 per saham. Menurut Macquarie dalam risetnya, tekanan pada pendapatan dan volume akan menjadi katalis utama yang menekan harga PGAS dalam 12 bulan ke depan.

Macquarie menyoroti belum jelasnya cara pemerintah untuk menurunkan harga gas industri. Lyall Taylor analis Macquarie dalam risetnya menuliskan bahwa perubahan harga gas di sektor hulu sulit dilakukan karena terkait dengan kontrak dengan perusahaan minyak dan gas (migas), yang tidak akan rela untuk menurunkan harga.

Opsi lain yang mungkin dilakukan pemerintah adalah dengan mengubah kontrak pembagian produksi (production sharing contract/PSC). Misalnya, Conoco Phillips mendapatkan bagian keuntungan 30 persen pada harga jual $5,60/MMBTU. Tapi jika harga jual bisa turun menjadi $3,73/MMBTU maka Conoco Phillips bisa mendapat bagian keuntungan sebesar 45 persen.