BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga CPO Telah Naik 15,5%, Harga Saham Produsen Kelapa Sawit Kompak Meroket

11 September 2015
Tags:
Harga CPO Telah Naik 15,5%, Harga Saham Produsen Kelapa Sawit Kompak Meroket
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat tandan buah segar kelapa sawit di pelabuhan Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur, Jambi - (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Naiknya harga CPO global terdorong permintaan minyak nabati India meningkat karena perkebunan di India gagal panen

Bareksa.com - Hampir seluruh saham produsen Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini (Jumat, 11 September 2015) harganya kompak naik. Pemicunya adalah tren kenaikan harga CPO di pasar global. Hingga pukul 14.15, harga CPO naik 2,04 persen menjadi RM2.156 per ton.

Dikutip dari Bloomberg, naiknya harga CPO global disebabkan oleh melonjaknya permintaan minyak nabati oleh India. India merupakan negara konsumen CPO terbesar di dunia. Permintaan India ini masih akan tinggi dalam beberapa bulan ke depan.

Cuaca kering mengakibatkan perkebunan oilseeds di India gagal panen. Negara tersebut diprediksi mengimpor 15 juta ton minyak nabati dalam satu tahun ke depan, mendekati rekor impor 14,1 juta ton minyak nabati dalam 12 bulan ke belakang.

Promo Terbaru di Bareksa

Harga CPO telah mengalami kenaikan sebesar 15,5 persen sejak 26 Agustus 2015 hingga penutupan kemarin yang menyentuh level RM2.157 per ton.

Sementara menurut analis CIMB Securities, Ivy Ng, tiga sentimen utama yang ikut mendorong naiknya harga CPO baru-baru ini adalah rencana pemerintah Indonesia dan Malysia untuk menggelar mekanisme stabilisasi harga CPO, kedua adalah buruknya cuaca akibat El Nino yang menyebabkan kabut asap di Indonesia dan Malaysia, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan pasokan.

Untuk poin yang ketiga yaitu jatuhnya nilai mata uang ringgit Malaysia (sekitar 10 persen) terhadap dolar Amerika Serikat, sehingga dapat menopang harga CPO yang telah menyentuh level terendahnya di tahun ini pada 26 Agustus 2015. Selain itu melemahnya mata negeri jiran tersebut juga dapat mendongkrak ekspor CPO karena harga telah lebih kompetitif.

Pergerakan Harga CPO Global Secara Year to Date

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik paling tinggi 9,2 persen menjadi Rp18.000 dari sebelumnya Rp16.500.

Saham PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) juga naik cukup tajam sebesar 5,3 persen menjadi Rp1.220 dari sebelumnya Rp1.140.

Lima saham produsen sawit lainnya juga ikut naik harganya. Harga saham PT Gozco Plantation Tbk (GZCO) naik 5,10 persen menjadi Rp82, PT Sawit Sumber Mas Tbk (SSMS) naik 4,3 persen menjadi Rp1.730, PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) naik 3,7 persen menjadi Rp286, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) naik 3,3 persen menjadi Rp471 dan PT Jaya Agra Wattie (JAWA) naik 1,2 persen menjadi Rp245.

Pergerakan Harga Saham Produsen CPO Indonesia Secara Intraday

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Namun, Ivy Ng juga menyampaikan kenaikan harga CPO hari ini masih belum menunjukkan kondisi yang stabil, sebab stok CPO mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Pada akhir Agustus ini stok CPO menjadi 2,5 juta ton. Angka tersebut melonjak 10 persen secara month on month (MoM) dan 22 persen secara year on year (YoY) bahkan angka kenaikan ini menyentuh level tertinggi sejak September 2012.

Tidak hanya sampai disitu, untuk produksi sawit sendiri diperkirakan masih akan mengalami peningkatan hingga 8 persen pada September ini dan akan menyentuh 2,6 juta ton.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua