Bareksa.com - Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) membantah adanya kekurangan pengemudi untuk menjalankan armadanya. Hanya saja memang operator taksi ini gencar menjalankan program untuk merekrut supir oleh masyarakat dengan skema khusus.
Rumors mengatakan banyak taksi milik Grup Express menganggur dan terparkir saja di halaman pool-nya. Jumlahnya diperkirakan mencapai 3.000 unit mobil akibat kekurangan pengemudi.
Corporate Secretary TAXI Merry Anggraini membantah rumors itu dan menyatakan perseroan terus membutuhkan pengemudi untuk menjalankan armadanya yang saat ini berjumlah 10.000 unit taksi di seluruh Indonesia. Kebutuhan pengemudi itulah yang mendorong perseroan melakukan program kemitraan berjenjang (ProKB)
"Program ini akan memberi peluang bisnis baru yang bisa dijalankan oleh semua kalangan dengan menjadi mitra pengemudi ataupun mereferensikan orang untuk menjadi pengemudi di Express Group atau menjadi sponsor," katanya kepada Bareksa.
Menurut dia, program yang berjalan sejak awal tahun ini sudah menggaet 2.000 supir baru hingga saat ini. Namun, sejumlah kalangan menilai skema ProKB mirip dengan bisnis multilevel marketing (MLM) yang mengharuskan seorang anggota atau sponsor mengajak anggota baru (member get member). ProKB dapat diterapkan pada pengemudi taksi regular (Express) dan taksi komisi (Eagle).
Merry pun mengelak bila program untuk merekrut supir itu disamakan dengan MLM. "Beda dong. MLM itu bonusnya hanya sekali, tetapi kami memberi bonus berkelanjutan," ujarnya.
Dia pun menambahkan keuntungan yang didapat sponsor melalui program ini nilainya sekitar Rp500.000 untuk merekrut satu orang pengemudi. Bila pengemudi tersebut berkinerja baik, sponsor akan mendapatkan bonus operasional dan bonus poin.
Maksimal bonus yang bisa diraih untuk bonus rekrut dengan ketentuan 10 level ke bawah hampir Rp100 juta dan bonus operasional maksimal mencapai Rp35 juta per bulan. Semua bonus itu akan diakumulasi dalam periode tertentu, misal per bulan atau per tahun.
Meskipun TAXI mengklaim sudah merekrut 18.000 pengemudi untuk seluruh armadanya, kebutuhan supir akan terus meningkat. Oleh karena itu, TAXI terus mempromosikan program ini ke berbagai daerah.
“Saat ini sosialisasi ProKB telah dilakukan ke daerah Cirebon, Klaten, Wonogiri, Kediri, dan beberapa daerah lainnya di pulau Jawa. ProKB juga telah memiliki 3 cabang di Batu Ceper, Kranggan, dan Semarang. Kami berharap agar ProKB bisa lebih berkembang lagi ke daerah-daerah lain di Indonesia,” ujar Merry.
Dalam perkembangan lain, TAXI saat ini merupakan target akuisisi dari Grup Saratoga setelah Rajawali menyatakan akan melepas 51 persen kepemilikannya di operator taksi kedua terbesar nasional ini. Saratoga, bersama anak usahanya PT Mitra Phinastika Mustika Tbk (MPMX), telah meneken perjanjian dengan Rajawali Corpora pada 6 Juli terkait transaksi ini.
Merry membenarkan adanya kesepakatan transaksi itu dengan proses yang berlangsung 90 hari sejak diteken. "Memang sudah tanda tangan CSPA (perjanjian jual beli bersyarat), untuk memenuhi persyaratan dalam jangka waktu 90 hari," ujarnya tanpa mau memberi rincian terkait nilainya ataupun persyaratan yang dibutuhkan.