Bareksa.com - Manajer investasi gencar bekerja sama dengan bank sebagai agen penjual untuk menyalurkan produk reksa dana kepada masyarakat. Setidaknya ada dua manajer investasi yang baru-baru ini meneken perjanjian untuk mendistribusikan produknya melalui bank.

PT Sucorinvest Asset Management (SAM) pada akhir pekan lalu menandatangani perjanjian kerja sama pemasaran reksa dana dengan Bank Jabar Banten (BJB). Kerja sama tersebut bertujuan memberi produk layanan berkualitas kepada nasabah, meningkatkan Asset Under Management (AUM) dari SAM dan Fee Based Income Bank BJB.
Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul mengatakan kerja sama menggandeng sejumlah bank juga mendukung visi 2020 perusahaan, yaitu mencapai sejuta investor dan masuk 10 besar manajer investasi di Indonesia.

“Ini merupakan tonggak sejarah bagi Sucorinvest Asset Management karena kita mendapat kepercayaan dari perbankan untuk terus bertumbuh dan mengembangkan bisnis pasar modal di tahun-tahun mendatang," ujarnya dalam rilis, Selasa 7 Juli 2015.

Masyarakat luas dapat membeli produk reksa dana Sucorinvest Asset Management melalui Bank BJB setelah mendapat izin dari regulator (OJK). Saat ini, Bank BJB sudah memiliki tenaga pemasar yang telah mendapatkan izin sebagai Wakil Agen Penjual Reksa Dana (WAPERD) sebanyak 165 orang dengan total 53 cabang yang melakukan kegiatan penjualan efek reksa dana.

Kerja sama ini kali ketiga bagi SAM setelah sebelumnya manajer investasi yang merupakan subsidiary company Sucorinvest Central Gani ini juga telah meneken perjanjian serupa dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). (Baca juga: BRI Tawarkan Reksa Dana Sucorinvest untuk Nasabah Prioritas)

Saat ini, SAM memiliki 19 produk reksa dana yang terdiri atas 10 reksa dana terproteksi, 3 reksa dana campuran, 3 reksa dana saham, 1 pendapatan tetap, 1 pasar uang dan 1 penyertaan terbatas. Total aset kelolaan SAM per Juni mencapai Rp2,86 triliun dan $4,36 juta.

Grafik Pertumbuhan Dana Kelolaan SAM

Sumber: Bareksa

Manajer investasi lain yang gencar menggaet bank sebagai agen penjual adalah PT Ashmore Asset Management. Manajer investasi anak usaha Ashmore Investment Management Plc yang berbasis di Inggris ini bekerja sama dengan Commonwealth Bank Indonesia.

Direktur Ashmore Asset Management Arief Wana mengatakan bahwa kerja sama ini akan memperluas dan memperkenalkan reksa dana kepada masyarakat. Tidak hanya pada individu dan institusi berskala besar, tetapi juga pada usaha kecil dan menengah.

"Kami menargetkan pertumbuhan dana kelolaan 10 persen hingga 15 persen pada tahun ini dibandingkan tahun lalu. Kerja sama dengan bank menjadi salah satu pendorong target itu," katanya dalam peluncuran kerja sama di Jakarta 7 Juli 2015.

Dalam waktu dekat, kata dia, Ashmore juga akan menggandeng dua bank lagi untuk diajak bermitra dalam menyalurkan reksa dananya. "Salah satunya the largest local bank. Produk yang kami tawarkan juga sama yaitu dua reksa dana saham unggulan kami," tambahnya. (Baca juga: Bermitra dengan Commonwealth, Ashmore Tawarkan Reksa Dana Progresif & Ekuitas)

Per Juni 2015, total dana kelolaan Ashmore mencapai Rp5,06 triliun dan $4,92 juta. Ashmore, yang baru meluncurkan produknya di Indonesia sejak 2013 ini sudah memiliki enam produk. Tiga produk reksa dana saham, dua pendapatan tetap dan satu terproteksi.

Grafik Pertumbuhan Dana Kelolaan Ashmore

Sumber: Bareksa