Bareksa.com - Saham emiten properti PT PP Property Tbk (PPRO) pada perdagangan perdananya di Bursa Efek Indonesia hari ini naik 29,73 persen menjadi Rp240. Bahkan, saham anak usaha PT PP Tbk (PTPP) tersebut sempat menyentuh level Rp250 per saham.
Dalam perdagangan pagi ini, PPRO bergerak di kisaran Rp197 – 250, padahal harga dalam penawaran umum perdananya (IPO) hanya Rp185 per saham. Total saham yang diperdagangkan mencapai 7,9 juta lot dengan nilai transaksi Rp166,6 miliar hingga pukul 9:21 WIB. Pada saat bersamaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah bergerak turun 0,27 persen ke level 5.222.
Dalam IPO ini perseroan melepas 4,91 miliar saham atau setara 34,98 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Total dana raihan IPO mencapai Rp908,78 miliar.
Sekitar 75 persen dana IPO digunakan untuk investasi properti, tanah, akuisisi hotel hingga pengembangan proyek di beberapa daerah. Sekitar 15 persen digunakan untuk modal kerja dan sisanya 10 persen melunasi pinjaman.
Pendapatan PP Properti naik lebih dari sepuluh kali lipat dari Rp42,17 miliar sepanjang 2013 menjadi Rp554,97 miliar pada 2014. Peningkatan pendapatan ditopang 85,56 persen oleh penjualan realti berupa penjualan apartemen dan rumah. Sisanya diperoleh dari pendapatan properti berupa pendapatan hotel, sewa, dan service charge.
Untuk laba yang dapat diatribusikan per akhir 2014 naik menjadi Rp106,12 miliar dari Rp12 miliar. Dengan asumsi laba bersih 2015 minimal Rp120 miliar, maka nilai EPS-nya Rp8,46.
Proyek yang sedang berjalan termasuk Grand Kamala Lagoon (Bekasi), Grand Sungkono (Surabaya) dan Gunung Putri Square Bogor.
Dalam IPO ini, perseroan sudah menunjuk PT Bahana Securities, PT CIMB Securities Indonesia, PT CLSA Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).