Harga IPO PP Properti Dikabarkan Rp185 per Saham; Banjir Minat Investor Ritel

Bareksa • 07 May 2015

an image
Pekerja menyelesaikan konstruksi pembangunan gedung bertingkat di kawasan Gambir, Jakarta, Senin (27/4). Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi pada 2015 sebesar Rp. 519,5 triliun atau tumbuh sekitar 14 persen dari pencapaian tahun sebelumnya. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/Spt/15.

Harga tersebut berada pada batas bawah dari yang ditawarkan PP Properti.

Bareksa.com - Penawaran saham anak usaha PT PP Tbk yang bergerak di bidang properti yakni PP Properti memiliki banyak peminat terutama investor ritel karena dikabarkan harga IPO (Initial Public Offering) dipatok pada batas bawah penawaran yakni Rp185 per saham.

PP Properti akan melepas 4,91 miliar saham baru dengan range harga penawaran Rp185 per saham sampai Rp320 per saham. (Baca juga: Range Harga IPO Lebar, Sulitkan Investor Nilai PP Properti Mahal Atau Murah)

Salah satu manajer investasi asing yang tidak ingin disebut namanya kepada Bareksa.com menyebut sudah dilakukan penjatahan dengan harga Rp185 per saham. Jika benar maka dana hasil IPO yang diperoleh PP Properti sekitar Rp900 miliar.

Dengan harga Rp185 per saham, artinya secara valuasi harga IPO PP Properti menjadi murah dengan PER hanya 9,54 kali, lebih rendah dari rata-rata PER beberapa perusahaan properti lainnya berkisar 17,4 kali dengan menggunakan harga penutupan 6 Mei 2015.

Grafik: Perbandingan PE Perusahaan Properti

Sumber: Bareksa.com

Berbeda dengan perusahaan properti lain seperti Summarecon, Alam Sutera, Bumi Serpong Damai dan Lippo Karawaci yang mengincar segmen menengah ke atas, PP Properti justru fokus pada segmen menengah ke bawah sehingga margin laba perusahaan lebih kecil, walaupun proyek yang lebih banyak dijual itu apartemen.

Mengutip dari pemberitaan cetak hari ini menyebut IPO PP Properti kelebihan permintaan sampai dua kali total penawaran. Sementara salah satu broker yang dihubungi Bareksa menyebut untuk investor institusi terjadi kelebihan permintaan hingga 4 kali sementara untuk investor ritel 11 kali.

Penjamin emisi atas IPO ini yakni PT Danareksa Persero, PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT CIMB Securities Indonesia dan CLSA Indonesia. (np)