BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pendapatan Operasional Naik; Laba Bersih Kuartal I BBCA Naik 10,7%

30 April 2015
Tags:
Pendapatan Operasional Naik; Laba Bersih Kuartal I BBCA Naik 10,7%
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kedua kanan) bersama Presiden Komisaris DE Setijoso (kanan), Direktur Subur Tan (kiri) dan Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith Galbraith (kedua kiri) berbincang sebelum acara Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) BCA di Jakarta, Kamis (9/4). ANTARA FOTO/Andi

Laba bersih BBCA naik menjadi Rp4,1 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp3,7 triliun

Bareksa.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih sepanjang kuartal pertama tahun ini naik 10,7 persen yang didorong kenaikan pendapatan operasional dan penurunan beban provisi. Laba bersih BBCA naik menjadi Rp4,1 triliun atau Rp165 per saham dibandingkan periode sama tahun lalu Rp3,7 triliun atau Rp149 per saham.

Pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya naik 13,2 persen menjadi Rp11 triliun dari Rp9,7 triliun. Turunnya beban provisi kredit hingga 72,5 persen menjadi Rp94 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp342 miliar turut mendorong kenaikan pada laba bersih.

Pertumbuhan kredit BBCA pun melambat, yang ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan oleh BBCA hanya sebesar 5,8 persen menjadi Rp335,8 triliun. Kredit korporasi mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen menjadi Rp109,2 triliun, kredit komersial dan UKM naik 8,3 persen menjadi Rp134,4 triliun, dan kredit konsumer meningkat 5,6 persen menjadi Rp92 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) masih terjaga di level 6,5 persen. Namun, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) kotor BBCA pada Maret 2015 naik menjadi 0,7 persen dibandingkan akhir Desember 2014 lalu yang hanya 0,5 persen.

Di sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BBCA per akhir Maret tumbuh 9,4 persen menjadi Rp445,1 triliun yang didorong oleh kenaikan dana giro dan tabungan (cash account saving account/CASA) sebesar 5,9 persen menjadi Rp334,8 triliun. Sementara rasio dana pihak ketiga terhadap kredit (loan to deposit ratio/LDR) terjaga pada level 74,9 persen.

Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa keberhasilan BBCA mencatat kinerja yang solid di tengah tantangan kondisi makro ekonomi berkat keunggulannya dalam perbankan transaksi dan posisi likuiditas yang kuat.

"Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat, BBCA tetap berkomitmen untuk terus melakukan investasi guna memperkuat franchise value bank. Dengan demikian, BBCA berada pada posisi yang kokoh untuk menangkap peluang dari pertumbuhan bisnis dan ekonomi jangka panjang," tutup Jahja dalam press releasenya. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua