Harga Minyak Rebound, April Diperkirakan Terjadi Inflasi
Riset Mandiri Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan meningkat 0,31 persen pada April (m-o-m)
Riset Mandiri Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan meningkat 0,31 persen pada April (m-o-m)
Bareksa.com - Analis memprediksi akan terjadi kenaikan harga (inflasi) sepanjang April, didorong oleh merangkaknya harga minyak mentah global. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengeluarkan laporan resmi inflasi April pada 4 Mei 2015.
Riset Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) akan meningkat 0,31 persen pada April dibanding Maret (MoM), angka yang relatif tinggi mengingat pada April selama enam tahun lalu terjadi penurunan harga (deflasi) rata-rata 0,04 persen. Inflasi tahunan pun diperkirakan mencapai 6,73 persen, naik dari bulan sebelumnya 6,38 persen.
Meski belum ada perkiraan konsensus pada saat ini, Mandiri Sekuritas meramalkan inflasi inti akan stabil di level 5,0 persen (YoY). Faktor yang diproyeksikan dapat mendorong inflasi pada April adalah pemulihan harga minyak dan pelemahan rupiah. Sejak awal tahun, harga minyak global sudah naik 14 persen, sementara rupiah terdepresiasi 4,3 persen.
"Akibatnya, barang dan jasa yang harganya berkorelasi dengan kedua kondisi tersebut ikut disesuaikan, termasuk harga bensin eceran, tarif listrik, dan gas LPG 12 Kg," tulis Analis Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra dan Leo Rinaldy dalam riset yang sudah dibagikan pada nasabah.
Grafik Harga Minyak WTI Selama 3 Bulan Terakhir
Sumber: Nasdaq
Harga bahan bakar minyak (BBM) eceran dengan kadar oktan RON 88 atau Premium naik 7,4 persen menjadi Rp7.300 per liter sejak 28 Maret 2015. Harga BBM diesel atau Solar juga naik 7,8 persen menjadi Rp6.900 per liter.
Harga gas tabung ukuran 12 Kg naik 5,97 persen menjadi Rp142.000 sejak 1 April 2015. Tarif listrik pun akan segera naik pada 1 Mei 2015 untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 VA dan 2.200 VA.
Di sisi lain, harga bahan pangan justru menurun yang disebabkan oleh datangnya musim panen beras. Harga beras, menurut Mandiri Sekuritas, turun 3,4 persen (MoM) pada April dan berkontribusi terhadap deflasi 0,13 poin persen bulan ini.
Harga bahan pangan lain yang turun termasuk cabai dan telur ayam. Namun, harga bawang naik. "Secara umum kami perkirakan lebih banyak penurunan dibanding kenaikan sehingga komponen bahan pangan deflasi 0,12 poin persentase," ujar Aldian.
Grafik Riwayat Inflasi 10 Tahun Terakhir
Sumber: Bareksa
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.