6 Dari 7 Bank Laporkan Kenaikan NPL; BNGA, NPL Korporasi Naik 400 Basis Poin
BBNI adalah satu-satunya bank yang mencatatkan penurunan NPL sejauh ini; rata-rata gross NPL 7 bank naik menjadi 3,3%.
BBNI adalah satu-satunya bank yang mencatatkan penurunan NPL sejauh ini; rata-rata gross NPL 7 bank naik menjadi 3,3%.
Bareksa.com- Enam dari tujuh bank yang telah melaporkan laporan keuangannya mengalami kenaikan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL), akibat terimbas dampak perekonomian nasional yang belum membaik.
Rata-rata nilai gross NPL tujuh bank ini naik menjadi 3,3 persen pada akhir kuartal I-2015, dibanding 2,9 persen pada waktu yang sama tahun lalu.
Perbankan harus bekerja ekstra keras untuk menekan NPL yang memiliki kecenderungan terus menanjak sejak tahun 2013.
Promo Terbaru di Bareksa
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan gross NPL yang naik menjadi 2,27 persen pada akhir kuartal pertama tahun ini, dibanding 2,07 persen pada kuartal yang sama tahun lalu.
Tingginya gross NPL mendorong kenaikan beban provisi dan menyebabkan laba bersih Bank Mandiri hanya naik 4 persen di kuartal pertama tahun ini dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. (Baca Juga: Kinerja di Bawah Ekspektasi, Saham BMRI Dibuka Merosot 4,2%)
Gross NPL PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) bertengger di level 4,8 pada akhir kuartal I-2015, dari sebelumnya 4,7 persen. Tingginya NPL disebabkan oleh kenaikan kredit di segmen komersial.
PT Bank Danamaon Indonesia Tbk (BDMN) dalam laporan keuangan yang diumumkan pada 16 April 2015 mencatatkan gross NPL yang naik menjadi 2,5 persen pada akhir kuartal I-2015, dibandingkan sebelumnya yang hanya 2 persen.
Naiknya gross NPL BDMN dipicu oleh kenaikan NPL di seluruh segmen seperti NPL mass market menjadi 3,2 persen dari 2,6 persen pada akhir Maret 2014. Selain itu NPL di kredit UKM naik menjadi 2 persen dari sebelumnya 0,9 persen dan kredit korporasi menjadi 1,1 persen dibandingkan sebelumnya 1 persen.
Gross NPL PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik menjadi 4,1 persen pada akhir kuartal l-2015, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2,6 persen. Hal tersebut disebankan naiknya gross NPL dari kredit korporasi yang mencapai 7,9 persen pada akhir kuartal I-2015 atau naik sebesar 4 poin persentasi dibandingkan akhir kuartal I-2014 yang hanya 3,39 persen.
Sementara dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BJBR) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) masing-masing mengalami peningkatan gross NPL menjadi 4,19 persen dan 3,9 persen pada akhir kuartal I-2015, dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar 3,82 persen dan 3,6 persen.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) satu-satunya bank yang mencatatkan penurunan NPL dari semua bank telah mengumumkan laporan keuangannya sejauh ini. Gross NPL pada akhir kuartal I-2015 turun menjadi 2,1 persen dibandingkan 2,3 persen pada akhir kuartal I-2014, didukung terutama oleh NPL segmen mikro dan korporasi yang turun. (qs)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.