Dahsyatnya Reksa Dana Online di Asia, Kelola Dana Hingga Miliaran Dolar
Yu’e Bao, FundSuperMart, dan FundOnline membukukan kinerja mencengangkan. Bagaimana di Indonesia?
Yu’e Bao, FundSuperMart, dan FundOnline membukukan kinerja mencengangkan. Bagaimana di Indonesia?
Bareksa.com - Berinvestasi reksa dana saat ini sudah jauh lebih mudah dibandingkan 20 tahun lalu. Di era perdagangan online seperti ini, investor bisa memilih berbagai jenis produk reksa dana, termasuk menyusuri dan memonitor kinerjanya, hanya dengan beberapa klik saja. Di Indonesia, marketplace reksa dana seperti ini antara lain dipelopori oleh Bareksa.com. (Klik tautan ini untuk mengakses marketplace reksa dana online terintegrasi)
Konsep toko serba ada untuk investasi reksa dana secara online ini pertama kali diperkenalkan pada 1992 oleh perusahaan broker asal Amerika bernama Charles Schwab yang meluncurkan layanan Charles Schwab's OneSource.
Semenjak itu, reksa dana online menjadi salah satu fenomena penting di dunia fin-tech (financial technology), membukukan berbagai capaian yang mencengangkan, dan perlahan-lahan mengubah lanskap industri reksa dana di dunia. Berikut ini sejumlah kisah sukses marketplace reksa dana di berbagai negara di Asia.
Promo Terbaru di Bareksa
Yu'e Bao - China
Di China, pasar swalayan reksadana online dengan aset kelolaan terbesar adalah Yu'e Bao. Berdiri sejak Juni 2013, perusahaan ini terafiliasi dengan Alibaba, operator e-commerce terbesar China yang saat ini sahamnya sudah tercatat di bursa New York.
Dengan jaringan luas induk usahanya, Yu'e Bao hanya butuh waktu sembilan bulan sejak diluncurkan untuk mengumpulkan Asset Under Management (AUM) total senilai $90 miliar. Ini khusus untuk reksa dana pasar uang (money market fund). Perlu dicatat, angka tersebut setara dengan sepertiga dana kelolaan industri reksa dana di China!
Kinerja yang dibukukan Yu'e Bao tersebut sangatlah mengejutkan. Sebagai perbandingan, AUM sebesar itu hanya bisa dilampaui oleh tiga money market fund dari AS, yakni Vanguard Prime ($129,8 miliar), Fidelity Cash Reserves ($116,1 miliar) dan JPMorgan Prime ($108,2 miliar) yang sudah beroperasi puluhan tahun.
Per Oktober 2014, Yu'e Bao sudah memiliki 149 juta akun nasabah dengan laba sekitar RMB20 miliar ($3,2 miliar), atau RMB133 ($21) per pengguna.
Fundsupermart - Singapura
Singapura juga memiliki supermarket reksa dana serupa bernama Fundsupermart.com, yang dikelola oleh iFast Corporation Limited. Hanya saja, platform e-commerce ini tidak hanya menjual reksa dana, tapi juga obligasi dan asuransi; dengan cakupan wilayah operasi di empat negara sekaligus: Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan India.
Pertama kali meluncur pada tahun 2000, Fundsupermart sudah mengelola aset senilai S$5,13 miliar ($3,75 miliar) dari total 190 ribu akun nasabah per akhir September 2014. Total produk yang dijual ada 1.800 produk investasi, termasuk 1.600 reksa dana dari 150 perusahaan pengelola keuangan.
Induk usaha Fundsupermart sudah tercatat di bursa Singapura dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar S$272 miliar per akhir 2014. (Baca juga: Penjual Reksa Dana Online Fundsupermart IPO, Ekspansi ke Cina)
FundOnline - Korea
Tidak kalah dari dua negara tersebut, Korea Selatan juga memiliki supermarket investasi bernama FundOnline. Sebagai pionir di Korea, FundOnline kini menjual 1.000 produk reksa dana dan bermitra dengan 52 manajer investasi.
Yang menarik, dengan modal sebesar KRW22 miliar ($20,7 juta), FundOnline dimiliki secara bersama-sama oleh 41 manajer investasi (79,9 persen), dua lembaga pemerintah Korea Securities Finance Corporation dan Korea Securities Depository (9,2 persen), serta empat lembaga rating.
Bagaimana peluangnya di Indonesia?
Tejasari, penasihat keuangan independen dari Tatadana Consulting, meyakini prospek penjualan reksa dana melalui supermarket online sangat bagus. Pasalnya, banyak investor yang tertarik untuk membeli tanpa harus repot datang ke kantor manajer investasi atau bank.
Namun, ia menjelaskan masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi.
"Banyak calon nasabah yang masih khawatir dengan sistem online," katanya kepada Bareksa, Selasa, 24 Maret 2015.
Tantangan terbesar terkait soal edukasi karena ada banyak kasus investasi bodong yang merugikan nasabah.
Oleh sebab itu, untuk menggaet nasabah baru, Teja menyarankan agar pengelola marketplace reksa dana dan manajer investasi menggencarkan promosi dan edukasi. Nasabah harus diyakinkan bahwa reksa dana adalah instrumen investasi yang aman dan bahwa dana investasi mereka aman tersimpan di bank kustodian.
"Investor harus tahu bahwa website supermarket reksa dana tersebut mendapat sertifikasi dari lembaga yang berwenang, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," tambahnya.
Bila tantangan tersebut bisa diatasi, Teja hakulyakin marketplace reksa dana online di Indonesia bisa berkembang tak kalah pesat seperti di negara-negara Asia lainnya.
***
Tertarik berinvestasi reksa dana? Silakan daftar menjadi nasabah Marketplace Reksa Dana Online Terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.
Jika Anda ingin mendalaminya termasuk mempelajari bagaimana menggunakan berbagai perangkat online untuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy, secara offline ataupun online. Untuk mendaftar silakan klik taufan ini. GRATIS. (al, kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.