Ditopang Pertumbuhan UMKM dan Syariah, Danamon Optimis Dapat Tumbuh 12 Persen
Tahun lalu pertumbuhan kredit Bank Danamon hanya Tiga persen.
Tahun lalu pertumbuhan kredit Bank Danamon hanya Tiga persen.
Bareksa.com – Direksi baru PT Bank Danamon Tbk (BDMN) optimis menatap pertumbuhan tahun ini dengan menargetkan perumbuhan mencapai 12 persen. Optimisme ini dikarenakan perseroan melihat kondisi di tahun ini cukup baik.
“Kita perkirakan tahun ini dapat tumbuh 10-12 persen. Lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya Tiga persen," kata Direktur BDMN Vera Eve Lim di Jakarta, Jumat 27 Februari 2015.
Ia berharap momentum kondisi ekonomi dan politik bisa membuat permintaan terhadap kredit menjadi lebih baik. Menurutnya, pertumbuhan tersebut akan ditopang dengan pertumbuhan kredit UMKM yang diperkirakan di atas 15 persen dan juga segmen syariah yang tumbuh 20 persen karena demand kredit yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
“ Kita fokus pada pertumbuhan, baik konvensional ataupun segmen syariah. Kita juga ada kerjasama dengan Islamic Internal Trust Finance agar penetrasi pasar syariah kita lebih tinggi lagi.”
Selain itu, Adira Finance-- multifinance untuk motor dan mobil -- juga diharapkan trennya membaik karena harga BBM yang turun akan meningkatkan permintaan akan kendaraan pribadi.
Wakil Direktur Muliadi Rahardja yang baru saja dilantik juga menambahkan potensi pasar di Indonesia masih sangat besar dan kesempatannya juga terbuka. Berdasarkan survey yang dilakukan salah satu konsultan, diketahui pelaku UMKM di Indonesia mencapai 56 juta dan diperkirakan akan terus meningkat.
"Seiring itu, dalam 5 hingga 7 tahun ke depan akan muncul 67 juta masyarakat kelas menengah baru. Ini menambah maraknya pasar,” ujarnya.
Untuk mencapai target-target tersebut, Danamon mengalokasikan sejumlah dana untuk investasi dalam hal teknologi, infrastruktur, dan sumber daya manusia. Perseroan juga akan melakukan konsolidasi pada unit-unit yang kurang menguntungkan.
Eve menambahkan, konsolidasi dilakukan untuk meningkatkan produktifitas kantor cabang. Menurutnya ada beberapa cabang yang secara ekonomis kurang bagus, tidak sesuai yang diharapkan.
"Kita alokasikan sumber daya kita ke cabang yang lebih produktif. Intinya, konsolidasi dilakukan mengingat skala ekonomisnya tidak tercapai,” kata Eve.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.