Bareksa.com - Sepanjang tahun 2014, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatakan penurunan laba bersih hingga 35,6 persen karena kerugian transaksi spot dan peningkatan beban non operasional lainnya.
Januari-Desember 2014, Bank Danamon hanya membukukan laba konsolidasian Rp2,6 triliun atau Rp271,69 per saham dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,04 triliun atau Rp421,68 per saham.
Pendapatan bunga berdenominasi rupiah Bank Danamon meningkat tipis 13 persen, namun besarnya beban bunga terutama yang berdenominasi valas membuat pendapatan bunga bersihnya hanya meningkat 1,25 persen.
Bank Danamon mengalami kerugian transaksi spot dan derivatif yang cukup tinggi hingga Rp464,2 miliar dibandingkan periode sama sebelumnya yang hanya Rp6,2 miliar.
Selain itu, melonjaknya beban non operasional lainnya menjadi Rp509,8 miliar dari Rp82,3 miliar turut mengerek laba bersih turun lebih dalam.
Dana pihak ketiga (DPK) yang diperoleh Bank Danamon meningkat tipis 6,11 persen, sehingga net interest margin (NIM) Bank Danamon juga turun menjadi 8,42 persen dibanding 9,6 persen pada periode sama tahun lalu. Meningkatnya DPK juga menurunkan loan to deposit ratio (LDR) menjadi 92,6 persen dari 95,06 persen.
Total kredit Bank Danamon per akhir Desember 2014 mencapai Rp107,1 triliun atau naik 3,1 persen. Rasio kredit macet (non performing loan/NPL) kotor Bank Danamon juga meningkat menjadi 2,35 persen dari 1,89 persen pada tahun lalu. (qs)