Bareksa.com – Perusahaan konstruksi pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih menunggu kajian dari pemerintah terkait rencana penambahan modal (rights issue) senilai Rp5,3 triliun untuk ekspansi dan modal kerja yang ditargetkan rampung pada kuartal kedua tahun ini. Rumor mengatakan harga rights issue di Rp1.100 per saham.

Menanggapi rumor di kalangan pelaku pasar yang mengatakan harga eksekusi rights issue yang lebih rendah dari harga saham saat ini, manajemen membantah telah menetapkan harga.

"Tunggu hasil kajian dari Kementerian Keuangan. Sampai saat ini belum ada penetapan harga," ujar Corporate Secretary WSKT Anton Y. Nugroho ketika dihubungi Bareksa.com pada 9 Januari 2014.

Anton juga menuturkan masih ada tahap yang harus dilalui setelah kajian tersebut, yaitu mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah sebelumnya sudah berniat melakukan penyertaan modal negara (PMN) di WSKT sebesar Rp3,5 triliun.

“Setelah pembahasan di Kemenkeu, kita perlu persetujuan dewan (DPR). Baru kita rencanakan untuk schedule aksi tersebut,” tambahnya

WSKT juga belum memutuskan penjamin emisi untuk aksi korporasi tersebut. Namun, diperkirakan Waskita akan kembali menggunakan jasa PT Bahana Securities, dengan anggota PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas seperti pada waktu penerbitan obligasi tahun lalu.

Sebelumnya, beredar rumor di kalangan pelaku pasar right issue perusahaan konstruksi pelat merah tersebut ditetapkan di harga Rp1.100 per saham. Saham WSKT pun sempat turun 8,25 persen pada tanggal 6 Januari 2015 dari sebelumnya berada di posisi tertingginya Rp1.510 per saham pada tanggal 29 Desember 2014.

(hm)

Grafik Pergerakan Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

Sumber: Bareksa.com