Laba Membubung Sebelum Pesawat Hilang, Harga Saham AirAsia Menukik 7,48%

Bareksa • 29 Dec 2014

an image
Tony Fernandes, CEO of AirAsia, poses in front of an AirAsia Airbus A320 before boarding at the domestic airport in Manila in this May 23, 2014 (REUTERS/Romeo Ranoco)

Secara year-to-date, harga saham melambung 34 persen ditopang kinerja keuangan.

Bareksa.com - Harga saham AirAsia Bhd (AIRA) di bursa Malaysia Senin pagi ini, 29 Desember 2014, menukik tajam 7,48 persen menjadi MYR2,72 per saham. Kejatuhan ini menyusul berita hilangnya salah satu pesawat maskapai asal Malaysia ini dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura. Belum dapat dipastikan, tapi diduga pesawat bernomor penerbangan QZ 8501 ini jatuh di perairan sekitar Belitung, kemarin.

Dengan tragedi ini, total ada tiga pesawat asal Malaysia yang jatuh atau hilang sepanjang tahun ini, hanya dalam kurun waktu kurang dari 10 bulan.

Pada 8 Maret 2014 lalu, pesawat MH370 milik Malaysia Airlines rute Kuala Lumpur - Beijing dinyatakan hilang di selatan Samudra Hindia. Hingga kini, pesawat nahas itu tak tentu rimbanya. Setelah itu, hanya empat bulan berselang pada 17 Juli 2014, kembali pesawat milik maskapai ini jatuh akibat ditembak rudal di Ukraina.

Dua kejadian tragis tersebut memperparah tekanan pada harga saham Malaysian Airline System Bhd (MAS) di tengah kerugian keuangan maskapai ini akibat kenaikan biaya operasional. (Baca juga: Ternyata Tak Cuma Garuda (GIAA), Banyak Maskapai Full Service Rugi Besar)

Pada 8 Maret 2014, harga saham MAS anjlok 4 persen menjadi MYR0,24 per saham, menurut data Yahoo Finance. Pada 17 Juli 2014, harga saham MAS "hanya" turun 2,17 persen sebelum keesokan harinya ambruk. Total penurunan nilai saham MAS mencapai 13 persen hanya dalam dua hari perdagangan bursa, hingga menjadi MYR0,2 per saham.

Grafik: Harga Saham Malaysian Airline Periode Year-To-Date

Sumber: Yahoo Finance, diolah Bareksa

Secara year-to-date, harga saham AirAsia naik hingga 34 persen, didongkrak turunnya harga minyak dunia. Begitu pula dengan Malaysia Airlines. Sebelum disuspen pada 12 Desember 2014 lalu, harga saham MAS kembali naik 17 persen dibandingkan level di akhir tahun lalu.

Kenaikan harga saham pada periode yang juga dialami PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), sebesar 19 persen.

Grafik: Harga Saham AirAsia Periode Year-To-Date

Sumber: Yahoo Finance, diolah Bareksa

Peningkatan nilai saham AirAsia lebih tinggi dibandingkan MAS karena sepanjang sembilan bulan pertama 2014 kinerja keuangan AIRA membubung. AirAsia membukukan laba bersih sebesar MYR512,3 juta (sekitar $146 juta) -- demikian menurut laporan keuangan kuartal III 2014. Malaysia Airlines justru membukukan kerugian MYR1,3 miliar. Begitu pula dengan Garuda, yang mencatatkan kerugian bersih $219,5 juta. (Baca juga: Rugi Bersih Garuda Melambung; Biaya Sewa Pesawat, Bahan Bakar, Promosi Bengkak) (kd)