MARKET FLASH: Bos BRI Jadi Dirut PLN, Rajawali Serap 74% Right BWPT

Bareksa • 24 Dec 2014

an image
Jajaran Management PT BW Plantation Tbk (BWPT) di Bursa Efek Indonesia - (Company)

PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) dan Grup Rajawali menyepakati valuasi proyek batubara PT Bukit Asam Blanko

Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh dari koran hari ini:

- Direktur Utama BRI Sofyan Basir terpilih menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero) yang baru. Sofyan optimis pada 17 Agustus 2015 seluruh wilayah Indonesia terang benderang atau dialiri listrik. Menerangi wilayah perbatasan dan pulau terluar menjadi prioritas utama Sofyan dalam beberapa bulan ke depan.

- Grup Rajawali akan mengendalikan PT BW Plantation Tbk (BWPT) dengan kepemilikan 74 persen atau setara 23,32 miliar unit saham pasca rights issue. Investor publik hanya menyerap 16 persen hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) BWPT dari 31,75 persen hak eksekusi rights untuk publik.

- Produsen kelapa sawit PT Golden Plantation Tbk (GOLL) menganggarkan belanja modal Rp700 miliar tahun depan yang akan digunakan untuk membiayai penambahan luas lahan sawit tertanam. Golden telah memperoleh 41 persen dari dana tersebut melalui penawaran saham perdana sedangkan sisanya berasal dari pinjaman beberapa bank lokal dengan total $125 juta.

- PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) dan Grup Rajawali menyepakati valuasi proyek batubara PT Bukit Asam Banko senilai $1,5 per ton dimana semula valuasinya $1,21 per ton. Banko merupakan perusahaan yang akan membangun rel kereta Bukit Asam Transpacific Railways dimana Grup Rajawali memegang 80 pesen saham dalam proyek ini. PTBA hanya memiliki porsi 10 persen sementara sisanya dipegang China Railway Group Limited.

- Pemilik brand KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), memperkirakan peningkatan pendapatan sekitar 10-13 persen menjadi Rp4,98 triliun pada 2015 dibandingkan estimasi tahun ini Rp4,36 triliun.

- Dua emiten farmasi pelat merah yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyelaraskan rencana ekspansi untuk mempersiapkan keberlangsungan usaha pascamerger.

- PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) berencana melakukan rights issue sebanyak 6,27 juta saham seri B untuk membeli dua unit rig milik afiliasinya, PT Ratu Prabu Investindo. Harga pelaksanaan Rp117 per saham dan rasio konversi 1:4. Ratu Prabu berpotensi meraup Rp734 miliar dari rights issue ini.

- PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) merampungkan transaksi akuisisi 3.500 menara telekomunikasi milik PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada 23 Desember 2014 dengan nilai akuisisi mencapai Rp5,6 triliun.

- PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) membidik kenaikan pendapatan sebesar 25 persen menjadi $50 juta pada 2015 yang ditopang peningkatan kapasitas produksi kilang gas perseroan.

- Bank-bank badan usaha milik negara (BUMN) dinilai belum membutuhkan penambahan modal melalui rights issue hingga tahun depan. Peningkatan modal bank BUMN pada 2015 hanya akan dilakukan pemerintah dengan menurunkan dividend payout ratio bank BUMN dikisaran 10-20 persen dibanding tahun ini sebesar 30 persen.

- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp8 triliun tahun depan untuk penyaluran pembiayaan ekspor. (np)