INFOGRAFIK: Ketika 'Susi Effect' Menggairahkan Sektor Perkapalan
Harga saham-saham perkapalan yang semula tertidur lelap mendadak menggeliat bangun, lalu melonjak tajam.
Harga saham-saham perkapalan yang semula tertidur lelap mendadak menggeliat bangun, lalu melonjak tajam.
Bareksa.com - Pemerintahan Jokowi-JK menetapkan sektor maritim menjadi kiblat baru pembangunan ekonomi nasional. Pengangkatan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan kian mengokohkan arah baru yang akan dituju itu. Susi, pengusaha ikan yang sukses dan betisnya dirajah tato itu, bukan cuma nyentrik. Dia langsung menggebrak dan bergerak cepat. Praktik illegal fishing yang lama merongrong perairan Nusantara langsung diperanginya, tanpa tedeng aling-aling.
Industri kelautan langsung menempati agenda teratas di media-media nasional, termasuk media sosial. Dan "Susi Effect" itu pun merambah jauh sampai ke bursa saham.
Harga saham-saham perkapalan yang semula tertidur lelap mendadak menggeliat bangun, lalu melonjak tajam.
Promo Terbaru di Bareksa
Angin positif sebetulnya sudah bertiup ke arah saham-saham perkapalan sejak tahun 2011 -- seiring efektinya pemberlakuan asas cabotage berdasarkan UU No.17/2008. Ketentuan ini mewajibkan setiap kapal pengangkut barang berbendera Indonesia, terutama untuk sektor penunjang kegiatan usaha hulu dan hilir di sektor minyak dan gas bumi.
Namun demikian, harga saham di sektor ini baru melonjak secara signifikan dalam empat bulan terakhir.
Saat ini, menurut data Bareksa.com, terdapat lima saham perusahaan kapal pengangkutan yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah PT Samudra Indonesia Tbk (SMDR), PT Pelayaran Tempura Mas Tbk (TMAS), PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), PT Trada Maritime Tbk (TRAM) dan yang tebaru, PT Soechi Lines Tbk (SOCI).
Saham TMAS dan SMDR memiliki return tertinggi untuk periode satu tahun. Harga TMAS meroket hampir 10 kali lipat dan SMDR 5 kali lipat.
Return SOCI, yang baru listing pada 3 Desember lalu, sudah sebesar 1,61 persen. HITS juga baru bergerak dalam seminggu terakhir dan menghasilkan return 113,43 persen.
Satu-satunya yang anjlok adalah TRAM, sebesar 69,37 persen untuk return periode satu tahun. Namun, penyebabnya adalah masalah internal perusahaan, yakni pembajakan kapal.
TMAS dan SMDR bergerak di bidang pengangkutan barang (carrier). Sementara SOCI, HITS dan TRAM lebih banyak mengangkut minyak (baca juga: Membandingkan Kinerja Kapal Distribusi Minyak SOCI, TRAM & HITS; Siapa Juaranya?).
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.