Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan perbankan Indonesia relatif kuat dalam menghadapi sejumlah skenario pemburukan, seperti pelemahan rupiah, penurunan harga Surat Berharga Negara (SBN), pemburukan likuiditas, maupun menghadapi pemburukan risiko kredit.
Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs menuturkan berdasarkan hasil uji ketahanan (stress test) yang dilakukan BI, sistem keuangan Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat dalam menghadapi pembalikan modal. Dari sisi permodalan bank, hasil tersebut bahkan menunjukkan perbankan Indonesia relatif tidak memiliki masalah terhadap pelemahan kurs.
Beberapa bank bahkan dinilai memperoleh keuntungan dari kondisi pelemahan rupiah karena posisi valas (valuta asing) yang dimiliki lebih besar dari kewajiban valas.
Kendati hasil stress test menunjukkan kondisi yang positif, BI ke depan akan senantiasa menjaga ketersediaan likuiditas di pasar keuangan dan mengedepankan stabilitas nilai tukar untuk mengeliminir dampak rambatannya terhadap sistem keuangan.
BI juga akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan supervisory action dan mempercepat pendalaman pasar keuangan, termasuk penyempurnaan repo untuk menjaga ketersediaan likuiditas, tambah Peter. (np)
Investor Daily, hal 21.