Penurunan Bunga KPR Diprediksi Berlanjut; Positif Utk Summarecon & Bumi Serpong

Bareksa • 07 Oct 2014

an image
Pengunjung berada didekat sebuah maket rumah yang ditawarkan pengembang pada pameran perumahan Real Estat Indonesia (REI) Expo di Semarang, Jateng. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Dibandingkan segmen apartemen, penurunan bunga KPR lebih berimbas positif bagi segmen resedensial; riset Macquarie

Bareksa.com -  Tren penurunan bunga KPR beberapa bank besar diperkirakan akan diikuti oleh bank-bank lainnya dan akan menjadi sentimen postif bagi sektor properti, ungkap laporan riset Macquarie yang telah disampaikan kepada nasabah.

Pasalnya dari awal tahun hingga bulan September 2014 kemarin, kredit sektor properti melambat menjadi hanya tumbuh sebesar 10-15 persen akibat adanya aturan kenaikan Loan to Value yang diberlakukan Bank Indonesia sejak kuartal III-2013 seperti dilansir dari majalah Infobank.

Dibandingkan segmen apartemen, Macquarie menilai penurunan bunga KPR akan lebih berimbas positif bagi segmen resedensial. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) diprediksi lebih mendapat keuntungan akan adanya kebijakan ini karena penjualan kedua perusahaan tersebut didominasi oleh penjualan segmen resedensial. Segmen resedensial menyumbang 82 persen bagi penjualan Bumi Serpong sedangkan bagi Summarecon sebanyak 70 persen.

Tren penurunan bunga KPR perbankan terjadi seiring aturan OJK yang membatasi suku bunga deposito perbankan maksimum hanya sebesar 200-225 basis poin (bps) atau 2-2,25 persen dari BI Rate. Aturan tersebut membuat perbankan mulai menurunkan suku bunga depositonya dan juga bunga kredit, termasuk suku bunga KPR.

Bank besar seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah menurunkan bunga KPR sebesar 25 bps untuk KPR berbunga tetap (fixed rate). Sedangkan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menurunkan tingkat bunga KPR-nya sebesar 50 bps. (NP)