Bareksa.com - Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 berada pada kisaran 5,3 persen mengalami penurunan dari proyeksi yang dikeluarkan April lalu sebesar 5,7 persen disebabkan oleh kondisi moneter yang lebih ketat serta adanya pelarangan ekspor bijih mineral mentah yang menyebabkan penurunan ekspor, kata Edimon Ginting, Deputy Country Director ADB Indonesia.
Menurut dia, kebijakan moneter yang dilakukan BI dengan mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) pada level 7,5 persen secara tidak langsung membatasi permintaan dalam negeri meskipun inflasi dan defisit transaksi berjalan menjadi lebih stabil.
"Kebijakan moneter BI ada plus minusnya, di satu sisi pertumbuhan melambat, di sisi lain inflasi dan defisit transaksi berjalan menjadi lebih stabil," ujarnya yang dilansir Investor Daily.