BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Seminggu, Saham Charoen (CPIN) Naik 12%; Didukung Naiknya Ha

Bareksa17 September 2014
Tags:
Seminggu, Saham Charoen (CPIN) Naik 12%; Didukung Naiknya Ha
Employees work at a production line of a chicken processing factory in Shenyang, Liaoning province, August 9, 2014. - (REUTERS/Stringer)

Harga DOC saat ini Rp4.500 per ekor dari sebelumnya sebesar di Rp2.000 per ekor

Bareksa.com - Dalam 5 hari, harga saham produsen pakan ternak dan makanan olahan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik sebesar 12 persen dari level Rp 3800 per saham ke level Rp 4255 per saham. Kenaikan harga saham juga disusul oleh kompetitornya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang naik 11 persen ke level Rp 1380 per saham.

Kenaikan harga saham di sektor perternakan ini didukung oleh pemulihan harga anak ayam umur satu hari (Day Old Chicken/DOC) Rp4.500 per ekor dari sebelumnya sebesar di Rp2.000 per ekor. Diakibatkan kenaikan harga ayam potong (broiler) menjadi Rp20.000 per kg dari Rp13,000-14,000 per kg.

Selain itu menurut laporan Mandiri Sekuritas yang telah disampaikan kepada nasabah, terdapat katalis positif lain yakni adanya pertumbuhan permintaan impor makanan olahan ayam dari Jepang dimana sebelumnya terhambat karena kenaikan pajak konsumsi pada April 2014. Jepang melanjutkan impor makanan ayam olahan dari Indonesia dengan perkiraan nilai USD200 juta.

Promo Terbaru di Bareksa

Penurunan harga komoditas dan potensi penguatan nilai tukar rupiah juga ikut memberikan impak positif. Persediaan komoditas di Amerika Serikat (AS) meningkat, sehingga harga jagung dan kedelai masing-masing jatuh hingga lebih 25 persen dan 15 persen sejak Mei ini juga akan meningkatkan margin pakan ternak yang memakai bahan baku jagung dan kedelai.

Potensi penguatan nilai tukar rupiah pasca kenaikan harga BBM akan mengurangi kerugian kurs dari utang dalam denominasi dolar Amerika dan akan meningkatkan margin keseluruhan perusahaan unggas di 4Q14 dan seterusnya.

Seperti yang diketahui pada semester I-2014, kinerja sektor perternakan mengalami pelemahan. Ini disebabkan karena pemerintah memberlakukan regulasi dengan adanya pembatasan pada DOC dan grandparent stock (GP) yang diperoleh dari impor sejak April 2014. Hingga Juni lalu, total pengurangan supply mencapai 22,5 persen.

Pada saat regulasi tersebut berlaku ini juga langsung terefleksikan ke penurunan harga saham CPIN.

Grafik Harga Saham CPIN

Illustration

Link : Harga Saham CPIN

Sepanjang periode Januari-Juni 2014, CPIN membukukan penurunan laba sebesar 16,67 persen menjadi Rp 1,25 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun. Penurunan ini didukung oleh kenaikan beban penjualan yang mencapai 48 persen menjadi Rp 231 miliar. Sehingga laba per saham tercatat menjadi Rp 76 rupiah per saham dari sebelumnya Rp 93 rupiah per saham.

Penurunan laba juga tercatat oleh Japfa, sepanjang semester pertama 2014 membukukan laba sebesar Rp 321,8 miliar atau turun 34 persen dari sebelumnya Rp 489,2 miliar. Penurunan didukung oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar 21 persen menjadi Rp 10,3 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun. Sehingga laba per saham tercatat menjadi Rp 30 rupiah per saham dari sebelumnya Rp 46 rupiah per saham.

Selama satu tahun terakhir return harga saham CPIN sebesar 8,41 persen, sedangkan untuk saham JPFA minus 11 persen.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua