Bareksa.com - Beberapa agen pemegang merek segmen low cost green car (LCGC) memilih menunggu keputusan resmi pemerintah terkait dengan penaikan harga meski Kementerian Perindustrian telah memberi lampu hijau.

"Ada prosesnya dimana masing-masing maker mengajukan ke pemerintah. Tentunya sekarang dalam tahap pembicaraan, berapa persentase plafon akan dinaikkan. Agustus akhir sudah satu tahun. Saat ini sedang dibicarakan dengan pemerintah berapa besarnya. Namun, komponen utamanya pasti inflasi," ujar Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor.

Sementara itu, Head Corporate Planning Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Rudi Ardiman mengatakan pihaknya sudah sangat ingin harga LCGC direvisi. Pasalnya, kondisi ekonomi Tanah Air saat ini sudah berubah dibandingkan dengan tahun lalu saat plafon lama disepakati.

Selain sedang menunggu keputusan pemerintah, ADM sedang mempertimbangkan besaran kenaikan yang pas dan waktu penetapan perubahan harga yang tepat. Sebabnya, hal ini menyangkut persaingan di pasar.

PT Honda Prospect Motor (HPM) juga tidak mau mendahului pemerintah meski berhak menaikan harga LCGC pada Oktober mendatang. "Oktober harusnya akan naik. Kami tidak mau mendahului pemerintah. Jadi perubahan harus kami lakukan Oktober atau November, melihat surat keputusan dari pemerintah," kata Jonfis Handy, Direktur Pemasaran PT HPM.

Bisnis Indonesia, hal 28.