Ekonom ADB: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Harus Disertai Pem

Bareksa • 22 Aug 2014

an image
Puluhan warga turun dari kapal motor setibanya di Pelabuhan Sei Jepun, Kelurahan Mansapa, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (ANTARA FOTO/M.Rusman)

Indonesia dapat memangkas tingkat ketimpangan dengan mengembangkan potensi pulau-pulau terluar dan daerah tertinggal

Bareksa.com - Ekonom Asia Development Bank (ADB) Guanghua Wan menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan 5,6 persen pada tahun 2015 harus dibarengi dengan program-program inisiatif dan pemerataan ekonomi. 

"Hal tersebut menjadi masalah negara berkembang terus menerus. Ada beberapa hal yang harus dilakukan negara berkembang, termasuk Indonesia, dengan menyasar pengurangan gap, dan pemerataan," kata Wan seperti dilansir dari Investor.com.

Wan menilai tingkat kemiskinan, khususnya juga di negara berkembang sangat berkaitan dengan tingkat ketimpangan ekonomi sehingga Wan mendorong pemerintah untuk menurunkan tingkat ketimpangan yang diukur dari indeks koefisien gini yang pada 2013 berada di kisaran 0,41 persen.

"Target sangat penting dalam menurunkan tingkat ketimpangan ini. Bagaiamana target ini dapat memberi jalan untuk program-program yang efisien dalam menurunkan tingkat itu," ujar dia.
Wan juga meminta pemerintah untuk memberikan stimulus bagi perekonomian daerah, agar desentralisasi ekonomi benar-benar terasa manfaatnya bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurut pandangan Wan, Indonesia memiliki potensi untuk memangkas tingkat ketimpangan tersebut pada beberapa tahun mendatang, salah satunya dengan mengembangkan potensi pulau-pulau terluar dan daerah tertinggal.